Pekerja Event Menganggur Akibat COVID-19

Monday, 25 January 21 Bonita Ningsih

Selain mengumumkan hasil survei dari perusahaan event Indonesia, Industri Event Indonesia (IVENDO) bersama Indonesia Professional Organizer Society (IPOS) juga membuat survei khusus pekerja event lepas atau freelancer. Survei yang diselenggarakan pada 10-19 Januari 2021 ini mengajak 115 freelancer dan profesional event untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dihadirkan.

Responden yang dihadirkan khusus freelancer berasal dari 18 provinsi berbeda dan didominasi dari DKI Jakarta sebanyak 30 persen. Sisanya berasal dari Bandung, Surabaya, Banten, Manado, hingga Jambi.

Data yang diperoleh menyebutkan bahwa 38,26 responden tidak memiliki pekerjaan atau menganggur akibat dari dampak pandemi. Namun, terdapat 20,87 persen responden yang mengaku sudah ada pekerjaan lagi di industri event, meskipun honornya tidak penuh. Sedangkan, 30,43 persen responden lebih memilih untuk beralih profesi sebagai pedagang dan pengajar.

BACA JUGA:   Transaksi Telkomsel IIMS 2019 Mencapai Lebih Dari Rp5 Triliun

Bagi freelancer yang sudah mendapatkan pekerjaan di bidang event, kebanyakan hanya mendapat 1-5 event dalam setahun, dengan rata-rata pendapatan kotor hanya Rp1 juta hingga Rp5 juta saja per event selama tahun 2020.

Penerapan sistem kerja yang dilakukan selama pandemi pun berbeda. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, banyak perusahaan yang menerapkan Work From Home (WFH) bagi pekerjanya. Namun, ternyata sistem pekerjaan ini dianggap belum efektif karena terdapat banyak kendala di dalamnya. Dalam survei tersebut menyebutkan bahwa kendala terbesar saat WFH ialah adanya gangguan internal dari keluarga di rumah.

BACA JUGA:   Menpar Luncurkan Makassar International Eight Festival & Forum 2017

“Jadinya, banyak di antara mereka yang tidak menginginkan WFH ini dilanjutkan di masa mendatang saat pandemi berakhir. Pilihan untuk tidak perlu dilanjutkan lagi WFH sebesar 35,74 persen dan yang memilih boleh sekali untuk dilanjutkan hanya 7,23 persen,” jelas Mulkan Kamaludin, Ketua Umum IVENDO.

Selanjutnya, survei ini juga meminta para responden untuk memprediksi kapan bisnis event kembali pulih setelah PSBB dibuka. Hasilnya adalah kebanyakan responden memilih kuartal 2 tahun 2021 sebagai awal kebangkitan bisnis event. Namun, terdapat 1,28 persen responden pesimistis dan memilih tahun 2024 sebagai awal pemulihan bisnis ini.

BACA JUGA:   Big Bad Wolf 2020 Berikan Ekstra Diskon untuk Pengajar dan Pelajar

Untuk itu, pelaku event meminta kepada pemerintah untuk segera membantu bisnis event dan memulai kegiatan di tahun 2021. Harapan terbesar yang diharapkan pelaku event dari pemerintah ialah diberikan kesempatan dalam mengerjakan kegiatan pemerintah dalam waktu dekat. Selain itu, mereka juga meminta agar PSBB segera dicabut dan diberikan bantuan tunai secara langsung oleh pemerintah.