Persiapan Pelaku Pariwisata Indonesia Menghadapi Masa Depan

Thursday, 16 July 20 Bonita Ningsih

Indonesia Tourism Forum (ITF) kembali digelar untuk keempat kalinya pada 15 Juli 2020. Digelar secara virtual, ITF kali ini membahas tema "The Future of Travel Business After the Crisis".

Pelaksanaan ITF kali ini menampilkan pembicara dari berbagai negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Prancis, hingga Turki. Para pembicara berasal dari industri yang berbeda, seperti travel agent, hotel, serta mengajak pemerintah Indonesia.

Dany Amrul Ichdan, Staf Ahli Senior Istana Presiden Indonesia, mengatakan, masa depan bisnis pariwisata pasca-pandemi COVID-19 dapat kembali pulih dengan berbagai strategi. Beberapa di antaranya ialah meningkatkan kesiapan pelaku pariwisata dalam membangun destinasi wisata, warisan, serta budaya suatu daerah.

“Warisan dan budaya bangsa Indonesia itu tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Di masa seperti ini, para komunitas pariwisata juga dapat meningkatkan teknologi untuk melancarkan bisnisnya,” ujar Dany.

Persiapan pelaku pariwisata di kondisi seperti ini menjadi poin utama agar bisnis pariwisata dapat pulih kembali. Dalam hal ini, kesiapan sektor perhotelan diwakilkan oleh jaringan hotel internasional Accor.

Jean-Claude Balanos, Vice President Leisure Sales Accor Hotels Prancis, mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan di seluruh jaringan hotelnya, khususnya di Indonesia. Langkah ini dilakukan agar seluruh tamunya merasa aman dan nyaman saat berada di area hotel yang tergabung di Accor.

Menurutnya, protokol kesehatan yang telah diterapkan Accor tidak jauh berbeda dari aturan Organisasi Kesehatan Dunia, misalnya menjaga jarak satu sama lain, selalu menggunakan masker di area hotel, rajin mencuci tangan menggunakan air, meletakkan cairan alkohol di beberapa area, dan masih banyak lainnya.

“Ini semua harus dilakukan, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Ini semua sudah disiapkan secara baik untuk kembali memulihkan bisnis kita yang ada di Indonesia,” dia menambahkan.

Sementara itu, para travel agent juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk menyongsong masa depan bisnisnya pasca-pandemi. Elly Hutabarat, Ketua Asosiasi Travel Agents Indonesia (ASTINDO), mengatakan, cara aman untuk menikmati perjalanan wisata di kondisi saat ini ialah dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

Halaman : 12

Indonesia Tourism Forum (ITF) kembali digelar untuk keempat kalinya pada 15 Juli 2020. Digelar secara virtual, ITF kali ini membahas tema “The Future of Travel Business After the Crisis“.

Pelaksanaan ITF kali ini menampilkan pembicara dari berbagai negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Prancis, hingga Turki. Para pembicara berasal dari industri yang berbeda, seperti travel agent, hotel, serta mengajak pemerintah Indonesia.

Dany Amrul Ichdan, Staf Ahli Senior Istana Presiden Indonesia, mengatakan, masa depan bisnis pariwisata pasca-pandemi COVID-19 dapat kembali pulih dengan berbagai strategi. Beberapa di antaranya ialah meningkatkan kesiapan pelaku pariwisata dalam membangun destinasi wisata, warisan, serta budaya suatu daerah.

BACA JUGA:   Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival Jadikan Mal sebagai Destinasi Wisata

“Warisan dan budaya bangsa Indonesia itu tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Di masa seperti ini, para komunitas pariwisata juga dapat meningkatkan teknologi untuk melancarkan bisnisnya,” ujar Dany.

Persiapan pelaku pariwisata di kondisi seperti ini menjadi poin utama agar bisnis pariwisata dapat pulih kembali. Dalam hal ini, kesiapan sektor perhotelan diwakilkan oleh jaringan hotel internasional Accor.

Jean-Claude Balanos, Vice President Leisure Sales Accor Hotels Prancis, mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan di seluruh jaringan hotelnya, khususnya di Indonesia. Langkah ini dilakukan agar seluruh tamunya merasa aman dan nyaman saat berada di area hotel yang tergabung di Accor.

BACA JUGA:   Festival Pesona Lokal Bali Gaet Ribuan Turis

Menurutnya, protokol kesehatan yang telah diterapkan Accor tidak jauh berbeda dari aturan Organisasi Kesehatan Dunia, misalnya menjaga jarak satu sama lain, selalu menggunakan masker di area hotel, rajin mencuci tangan menggunakan air, meletakkan cairan alkohol di beberapa area, dan masih banyak lainnya.

“Ini semua harus dilakukan, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Ini semua sudah disiapkan secara baik untuk kembali memulihkan bisnis kita yang ada di Indonesia,” dia menambahkan.

BACA JUGA:   Banjir Promo dan Hadiah di Indocomtech 2023

Sementara itu, para travel agent juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk menyongsong masa depan bisnisnya pasca-pandemi. Elly Hutabarat, Ketua Asosiasi Travel Agents Indonesia (ASTINDO), mengatakan, cara aman untuk menikmati perjalanan wisata di kondisi saat ini ialah dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.