Industri MICE mulai memasuki era adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi. Berbagai kegiatan secara daring atau hibrid akan menjadi sebuah tren terbaru di masa pandemi sehingga dibutuhkan adaptasi di dalamnya.
“Online dan hibrid memang akan menjadi tren, tetapi tetap sifatnya tidak akan menggantikan kegiatan offline. Kegiatan online hanya sebagai komplemen,” ungkap Raty Ning, Vice President Director Pacto Convex.
Selain itu, tren lainnya yang juga akan berkembang ke depannya ialah sustainable event. Menurut Raty, sustainable event ini sangat dibutuhkan oleh industri MICE agar dapat menjaga kelanjutan kehidupan ekonomi, sosial masyarakat, hingga kualitas lingkungan hidup.
“Ini bahkan akan menjadi salah satu tren MICE secara global. Bagaimana pelaku MICE dapat berkomitmen melaksanakan sustainable management di dalam event-nya,” dia menambahkan.
Penerapan sustainable event management tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian negara, tetapi juga sebagai wujud tanggung jawab sosial dari industri MICE. Dengan demikian, dengan diselenggarakannya sebuah acara yang berkelanjutan, masyarakat akan lebih menyadari pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Di sini, pelaku MICE global dapat melakukan berbagai cara untuk melaksanakan sebuah acara yang berkelanjutan. Langkah-langkah yang dapat diimplementasikan di dalamnya seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memaksimalkan teknologi digital agar paperless, melibatkan venue dan supplier yang menerapkan sustainable, hingga mengurangi food waste.
“Implementasi ini merupakan upaya yang bisa dilakukan industri MICE untuk mengurangi dampak negatif dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan MICE global. Jadi, diharapkan, pelaku MICE yang ingin menyelenggarakan sebuah event harus memerhatikan sustainable di dalamnya,” jelasnya lagi.
Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, pelaksanaan sustainable event juga dapat memberikan nilai tambah bagi destinasi suatu daerah. Pasalnya, dalam memilih destinasi terbaik di dunia, didukung dengan kegiatan-kegiatan yang sering digelar di negaranya.
“Sustainable event ini menjadi salah satu pertimbangan asosiasi dunia untuk menyeleksi destinasi wisata di suatu daerah. Diharapkan, mulai dari sekarang pelaku MICE mulai mempersiapkan hal-hal yang dapat menunjang sustainable event,” ucapnya lagi.
Bahkan, menurutnya, harus ada sertifikasi khusus bagi pelaku MICE yang ingin menggelar acara secara berkelanjutan. Sertifikasi ini mengajarkan bagaimana cara yang benar untuk membuat sebuah acara agar dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
“Misalnya terkait penggunaan plastik, jangan sampai bahan penggantinya itu sama saja bahayanya bagi lingkungan. Jadi, sertifikasi ini digunakan untuk memberikan informasi dan tata cara yang benar saat ingin menggelar sebuah acara yang berkelanjutan,” ujar Raty.
KOMENTAR
0