Tao Silalahi Arts Festival kembali digelar di Pulau Silalahi, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada 20-22 Juli 2018. Gelaran kemping 1.000 tenda di tepi Danau Toba ini dirangkai dengan berbagai aktivitas seni dan budaya, serta diikuti pengunjung dari berbagai daerah.
Menurut Ojax Manalu dari Rumah Karya Indonesia selaku panitia, Tao Silalahi Arts Festival 2018 (TSAF) sendiri merupakan kegiatan kolaboratif bersama komunitas seni, komunitas lingkungan, komunitas pemuda, dan masyarakat. Beberapa bentuk kegiatan yang mengisi festival ini antara lain seniman berbagi bunyi, seniman berkolaborasi dengan masyarakat, dan musik bertajuk cross culture music.
Selain kegiatan 1.000 tenda, dalam rangkaian event juga akan dihelat Festival Ekologi dengan penanaman 5.000 pohon buah-buahan dan bersih-bersih tao (danau), Festival Kopi yang diisi dengan talk show kopi, coffee arts, stan kopi, dan 4.000 ngopi pagi Kopi Sidikalang juga Onan Camp, Kayaking dan Jelajah Silahisabungan.
Hari pertama Tao Silalahi Arts Festival 2018, 20 Juli 2018, dibuka dengan kegiatan pergelaran budaya, kolaborasi seniman dan masyarakat di Desa Silalahi II. Sekitar 1.000 peserta mulai hadir mengunjungi Tao Silalahi Arts Festival dan menggelar tenda di tepi danau.
Pertunjukan lokal diisi penampilan tari-tarian dari dua sanggar di Silalahi, yakni Sanggar Grace dan Sanggar Silalahi II, juga penampilan dari anak-anak Silalahi, yang diisi dengan kegiatan menggambar dan mewarnai bersama.
Turut berkolaborasi juga Toba Putri Dancer (tari), Arunika (band), dan Indriani SPd (story teller). Diadakan juga workshop musik dan tari. Workshop musik diisi oleh Arunika, sekelompok grup musik yang dibentuk pada 2017 dan mengutamakan keindahan dan orisinalitas sebagai benang merah dalam musiknya.
Di lain kesempatan, Toba Putri Dancer juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan workshop tari. Bersama masyarakat mereka akan berkolaborasi dalam seni pertunjukan tari.
“Diadakannya workshop ini adalah sebagai sosialisasi kegiatan kesenian kepada masyarakat, terutama anak-anak di Silalahi II. Diharapkan, agar semakin memahami kesenian, yang nantinya akan semakin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kesenian, terutama kesenian yang berkaitan dengan budaya di daerahnya,” terang Ojax.
Nantinya, rangkaian kegiatan juga akan diisi dengan acara doa bersama atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di Danau Toba.
Penulis: Tonggo Simangunsong
KOMENTAR
0