Perhelatan wisata olahraga (sport tourism) International Musi Triboatton resmi dimulai kemarin, 11 Mei 2016. Titik start lomba dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Empat Lawang. Irene Kameline Sinaga, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, mengatakan, Musi Triboatton merupakan event wisata olahraga yang digelar untuk mempromosikan pariwisata di Sumatera Selatan.
“Tiga jenis olahraga yang dilombakan dalam event ini adalah kayak, rafting, dan dragon boat,” kata Irene.
International Musi Triboatton terbagi menjadi lima etape dengan total jarak 523 kilometer. Pada tahun ini, empat kabupaten dan satu kota menjadi tuan rumah perhelatan International Musi Triboatton, yakni Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, dan Kota Palembang. Acara ini berlangsung hingga 15 Mei mendatang. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat luas dapat lebih mengenal dan tertarik untuk datang ke Sumatera Selatan.
Prof. Eri Barlian, Ketua Komite Teknis International Musi Triboatton, mengatakan, pada pelaksanaan tahun ini ada 17 peserta dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi. “Dari jumlah tersebut, enam tim berasal dari luar negeri, yakni dari Brunei Darussalam, Cina, Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Macau,” kata Eri.
Lebih lanjut Eri mengungkapkan, pada kegiatan kali ini akan ada International Challenge yang hanya diikuti peserta dari luar negeri. “International Challenge akan dilaksanakan di Pengumbuk, tujuannya untuk mem-branding Sungai Musi sebagai tujuan wisata dayung internasional,” ujar Eri.
Tim Sumsel 1 Sabet Etape Pertama
Tim tuan rumah, Sumsel 1, meraih podium di etape pertama International Musi Triboatton kali ini. Dalam lomba rafting ini, Sumsel 1 mencatat waktu 2 jam 27 menit dan 28 detik. Untuk posisi kedua diraih tim asal Jambi dengan catatan 2 jam 33 menit dan 44 detik, dan posisi ketiga diraih Sumsel 2.
Miftahudin, Manager Tim Sumsel 1, mengatakan, hasil positif ini sesuai dengan apa yang ditargetkan. “Tentunya kami senang, meskipun persiapan kami terbilang singkat hanya tiga minggu. Ini sesuai dengan harapan kami,” kata Miftahudin.
Miftah mengungkapkan, kunci kemenangan timnya adalah memanfaatkan titik-titik jeram untuk melakukan sprint. “Kali ini debit air sungai sedang tinggi. Hanya ada empat titik jeram dalam 40 kilometer. Kami manfaatkan untuk melakukan sprint,” ujarnya.
Penulis: Erwin Gumilar
KOMENTAR
0