Sebagai tindak lanjut pembentukan holding Hotel BUMN, pada 29 Desember 2020 bertempat di Mandiri Club, Jakarta, telah dilaksanakan penandatanganan “Komitmen Jual Beli Saham” sejumlah BUMN yang akan menyertakan hotelnya dalam holding Hotel BUMN.
Penandatanganan Komitmen Jual Beli Saham tersebut masing-masing dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said, Direktur Utama Wika Realty Koko Cahyo Kuncoro, Plt. Direktur Utama PT Patra Jasa Teddy Kurniawan Gusti, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto, Direktur Utama Aerowisata Beni Gunawan, dan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmojo.
Kartika Wiryoatmojo mengatakan, “Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN sehingga BUMN induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki”.
Penandatanganan komitmen ini merupakan bagian pertama dari pembentukan holding hotel, di mana pada tahap ini terdapat 22 hotel yang akan terkonsolidasi dalam pembentukan holding Hotel BUMN, yaitu 11 milik hotel PT Hotel Indonesia Natour, 1 hotel Aerowisata, 1 hotel Patra Jasa, dan 9 hotel milik Pegadaian.
Dalam pengelolaan dan pengembangan Holding Hotel BUMN ke depan, nantinya akan terdapat dua program holding, yaitu “holding ownership” yang akan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Realty, dan “holding operatorship” yang akan dilaksanakan oleh PT Hotel Indonesia Natour (Persero).
Sebagai “holding operatorship“, PT Hotel Indonesia Natour kelak akan melaksanakan pengelolaan dan pengembangan 106 hotel BUMN yang menjadi anggota holding Hotel BUMN sebagai jaringan hotel Indonesia atau flagship hotel Indonesia. Selain hotel-hotel BUMN, jaringan hotel Indonesia tersebut juga akan menerima keanggotaan hotel milik swasta.
Sebagai jaringan hotel yang akan mengedepankan layanan dengan keramahtamahan khas Indonesia dan menampilkan berbagai kearifan lokal, jaringan hotel Indonesia akan kompetitif dalam persaingan industri perhotelan di dalam dan luar negeri.
KOMENTAR
0