Meliá Hotels International Raih Penilaian Tertinggi Sebagai Hotel Paling Ramah Lingkungan

Wednesday, 13 November 19 Herry Drajat
Meliá Hotels International

Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), industri pariwisata memberikan kontribusi sebesar 10 persen dari total GDP global, dan profesi pada bidang ini juga termasuk dalam 10 besar profesi paling umum digeluti di dunia.

Namun, berdasarkan riset yang dikeluarkan PBB mengungkapkan bahwa pariwisata juga ikut berkontribusi pada penambahan penggunaan sumber daya kunci, seperti energi dan air bersih, seiring dengan meningkatnya limbah padat, termasuk polusi plastik laut, limbah, hilangnya keanekaragaman hayati, dan emisi gas rumah kaca.

Salah satu tantangan terbesar dari industri pariwisata yang diunggah dalam laporan Travel and Tourism Competitiveness 2017 yang dikeluarkan World Economic Forum mencatat bahwa degradasi lingkungan alam dapat berdampak serius pada sektor pariwisata. Ketika modal alam menipis karena penangkapan ikan berlebihan, penggundulan hutan, atau polusi air dan udara, hal ini akan menyebabkan pendapatan pariwisata menurun.

BACA JUGA:   Promo Kemerdekaan dari Hotel Santika Premiere Bintaro

Untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus berupaya mengajak lebih banyak pemain besar industri pariwisata global dalam memerangi masalah lingkungan, Meliá Hotels International telah ikut serta dalam berbagai upaya ramah lingkungan.  

Meliá Hotels International yang memiliki delapan properti di Indonesia selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan komitmennya terhadap model manajemen yang bertanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan, dengan pelayanan unik untuk memenuhi kebutuhan setiap tamu.

Setelah pada tahun 2018 berhasil mencapai skor tertinggi ketiga di industri, serta penghargaan Silver Class dalam “Sustainability Yearbook” yang diterbitkan oleh SAM, pada tahun ini Meliá Hotels International telah berhasil menetapkan rekor baru dalam mencapai skor tertinggi, yaitu 83 dari 100 poin, 10 poin lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pencapaian skor tertinggi tersebut pada kriteria Human Rights, Human Capital Development, Supply Chain Management, Codes of Business Conduct, Risk & Crisis Management, dan Occupational Health & Safety.

Gabriel Escarrer, Wakil Presiden dan CEO Meliá Hotels International, mengatakan, penilaian positif ini menjadi penghargaan yang sangat penting bagi perusahaan, yang terus menekankan inovasi dan nilai-nilai sustainability melalui berbagai brand hotel di bawah naungan mereka.

BACA JUGA:   ARTOTEL Thamrin - Jakarta Tawarkan Paket Pernikahan Mulai dari Rp15 Juta

“Kami adalah perusahaan yang berfokus untuk terus membangun kepercayaan konsumen dan stakeholder kami. Saya sangat bangga dengan seluruh tim Meliá atas penilaian positif yang kami dapatkan ini, berhasil bersatu dan menciptakan budaya perusahaan yang berkomitmen dalam menghadapi tantangan global, merespons dengan visi jangka panjang dan juga memiliki tanggung jawab dan rasa hormat terhadap lingkungan, di mana industri pariwisata juga menjadi salah satu pendorong kuat perkembangan sosial dan ekonomi global,” Escarrer.

BACA JUGA:   Disciple Escoffier Annual Soiree Blanche Perdana Diadakan Di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place

Implementasi program keberlanjutan juga dijalankan pada properti Meliá Hotels International yang ada di Indonesia, seperti Meliá Bali yang menggunakan konsep gastronomi KM 0 di mana bahan makanan yang digunakan untuk hidangan tidak melalui rantai perdagangan global, dengan tujuan mengurangi dampak polusi terhadap lingkungan. Selain itu, KM 0 juga bertujuan untuk membantu menopang pasar lokal, mempromosikan kuliner lokal, dan meningkatkan kontribusi para petani, peternak, hingga ahli kuliner lokal.

Sementara itu, Meliá Purosani Yogyakarta ikut serta dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) “Soap for hope” untuk mendaur ulang sabun hotel menjadi sabun baru untuk didistribusikan ke komunitas sekitar dan ditawarkan kepada tamu hotel di mana hasil dari penjualan sabun akan didonasikan seluruhnya untuk mendukung program-program sosial bagi komunitas.