Bukanlah hal yang asing bagi The Apurva Kempinski Bali dalam penghormatannya terhadap budaya Indonesia. Sejak membuka pintunya di bulan Februari, properti bintang lima ini telah menarik perhatian dunia melalui keindahan interior dan arsitekturnya yang merepresentasikan warisan budaya Indonesia. Ketika berbicara mengenai penghargaan akan kerajinan Indonesia, resor bintang lima ini memiliki visi yang sama dengan penasihat seninya, yaitu Happy Salma.
Rasa cinta mereka terhadap seni budaya tecermin pada kolaborasi kerajinan dan penghargaan akan seni dan kerajinan Indonesia. Digelar pada 25 Agustus 2019 lalu, The Apurva Kempinski Bali dan Tulola Jewelry milik Happy Salma telah menggelar pameran kerajinan yang menampilkan koleksi keluaran terbaru dari Tulola, yaitu “Perjalanan Kenangan”. Tak hanya itu, produk kerajinan dan demonstrasi dari Asha Curated Boutique and Gallery juga ditampilkan di Kapel Amala dan Kimaya yang terletak di The Apurva Kempinski Bali. Dengan berbagai macam karya seni dan kerajinan, pengunjung diundang untuk menelusuri beragam koleksi, serta berpartisipasi langsung dalam proses pembuatannya.
Bersama dengan Happy Salma dan Tulola, The Apurva Kempinski Bali pun menyelenggarakan “Special Recognition of Craftsmanship Award”, yang merupakan sebuah penghargaan kepada kurator dan perajin Indonesia yang telah mendedikasikan hidupnya pada seni, budaya, dan warisan Indonesia. Penghargaan khusus ini akan diberikan pada dua tokoh penting dalam kerajinan nusantara, yakni Desak Nyoman Suarti dan Edward Hutabarat.
Menitikberatkan kepercayaannya dalam semboyan bangsa, yakni “Bhineka Tunggal Ika”, The Apurva Kempinski Bali mengenalkan dirinya sebagai wujud sejati dari budaya dan kerajinan Indonesia, yang dikurasi oleh ratusan perajin Indonesia. Perayaan kerajinan Indonesia ini diselenggarakan dengan semangat “curated”, yang merupakan salah satu pilar dari empat pilar yang dimiliki resor ini. Pameran seni dan kerajinan ini diselenggarakan pada tanggal 26-31 Agustus 2019, yang juga menampilkan berbagai produk kerajinan dan demonstrasi dari perajin Asha Curated Boutique dan Galeri. Koleksi dari produk kerajinan yang turut serta adalah sebagai berikut: Tenun – sebuah produk tenun dari Tarum Bali, kesenian macramé, pahatan cangkang, serta kesenian janur.
“Pameran ini bukan hanya sekadar pergelaran seni dan budaya biasa. Ini merupakan bagian dari perjalanan panjang dan berkesinambungan untuk menghargai dan melestarikan kearifan budaya Indonesia, yang telah mendarah daging dari generasi ke generasi. Selalu menjadi kesenangan pribadi bagi saya untuk menjadi sebuah bagian dari perhelatan seperti ini, dan bersama The Apurva Kempinski Bali saya menanti untuk membawa warisan budaya Indonesia ke barisan terdepan,” kata Happy Salma.
Terletak di Sawangan, Nusa Dua, di atas lahan seluas 14 hektare yang berada tepat di atas tepian tebing dengan pemandangan Samudra Hindia dan taman tropis, The Apurva Kempinski Bali menawarkan kemewahan di tepian pantai. Dengan mengusung konsep “Majestic Open-Air Theatre” atau teater terbuka yang megah, segala aspek dari resor bintang lima ini mencerminkan budaya, tradisi dan keanekaragaman Indonesia. Resor ini memiliki 475 kamar, suite yang ikonik, dan vila eksklusif. Sebanyak 60 persen dari jumlah akomodasi dilengkapi dengan kolam renang pribadi. Mulai dari perjalanan kuliner yang unik dan perawatan spa dengan konsep yang istimewa, hingga ruang pertemuan yang luas dan kapel pernikahan yang memikat, The Apurva Kempinski Bali hadir sebagai panggung di mana keragaman budaya Indonesia dipadukan dalam balutan arsitektur dan desain interior yang bernilai seni tinggi.
KOMENTAR
0