Industri pariwisata menjadi yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19, khususnya bagi sektor perhotelan. Hal ini yang juga dirasakan oleh salah satu perusahaan startup jaringan perhotelan, yakni OYO.
OYO Indonesia melaporkan bahwa selama pandemi ini berlangsung pihaknya mengalami penurunan pendapatan hingga 60 persen. Belum lagi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah Indonesia, membuat banyak masyarakat yang membatalkan perjalanan wisatanya.
“Dari hari ke hari, okupansi kita selalu menurun, dan efeknya ini paling berasa saat Mei lalu. Untuk itu, kita harus memiliki solusi terbaik dalam menyikapi hal ini,” kata Eko Bramantyo, Country Head Emerging Business OYO Hotels and Homes Indonesia.
Oleh karenanya, OYO Indonesia akan membuat tujuh strategi untuk membantu meningkatkan bisnis dari mitra OYO yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Strategi-strategi ini juga diharapkan akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para tamunya saat menginap di seluruh properti OYO Indonesia.
Menciptakan lingkungan higienis
Seluruh mitra OYO Indonesia wajib membersihkan properti penginapannya secara teratur, seperti melakukan disinfeksi secara rutin di semua kamar dan area umum hotel, khususnya yang sering disentuh oleh para tamu, misalnya saja gagang pintu dan kunci pintu.
Keamanan tamu
Setiap mitra hotel harus menyediakan pembersih tangan atau hand sanitizer di area publik hotel, seperti resepsionis. Selain itu, mitra hotel juga harus memastikan ketersediaan masker kesehatan jika sewaktu-waktu ada tamu yang ingin memintanya.
Keamanan staf
Mitra OYO Indonesia harus menyediakan sejumlah alat perlindungan untuk seluruh karyawannya, seperti pembersih tangan, masker, sarung tangan, serta alat pelindung diri khusus jika memang dibutuhkan.
Kontak fisik minimal
Memberikan pengalaman menginap mulai dari check-in hingga check-out dengan kontak fisik yang minimal. Pihak OYO Indonesia juga melarang para mitranya untuk membuka fasilitas umum seperti kolam renang.
Staf yang terlatih
Memberikan edukasi kepada seluruh mitra dan karyawannya untuk menerapkan protokol kebersihan. Selain itu, pihak OYO juga memberikan pelatihan bagi karyawan dan tim lapangan terkait dengan prosedur kesehatan dan keselamatan selama pandemi.
Penerapan social distancing
Memastikan penerapan jaga jarak fisik secara maksimal di lingkungan hotel. Para tamu akan diberikan jarak kurang lebih satu meter saat ingin melakukan check in dan check out dengan petugas hotel. Hal ini dilakukan untuk mendukung aturan yang telah dibuat oleh Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) dan pemerintah setempat.
Saluran bantuan darurat dan rute rumah sakit terdekat
Berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat jika ada tamu yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Untuk melakukan pencegahan secara dini, staf hotel akan memberikan formulir kesehatan bagi calon tamunya yang ingin menginap di sana. Jika nantinya terdapat indikasi yang dicurigai terkena COVID-19, maka pihak hotel akan segera menghubungi rumah sakit terdekat.
Dalam penanganannya, pihak OYO akan menyediakan satu kamar khusus di rumah sakit terdekat untuk dijadikan ruang isolasi sementara para tamu yang terindikasi.
“Ini semua akan menjadi strategi OYO dalam beradaptasi dengan perubahan menghadapi new normal. Memastikan rasa aman dan tenang kepada pelanggan kami menjadi hal utama yang akan kami lakukan. Dalam hal ini, kami akan menjadi pionir perubahan protokol kesehatan dan keselamatan dalam industri perhotelan,” ujar Eko.
KOMENTAR
0