Agar Anak Tak Terjerumus Dampak Negatif Internet

Saturday, 28 August 21 Venue

Mendekatkan anak pada internet bukan hal yang salah. Meleknya pada teknologi akan mendatangkan keuntungan, di antaranya anak tidak akan kuper alias kurang pergaulan. Namun, ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan orangtua bila membiarkan buah hatinya berselancar di dunia maya.

“Orangtua harus menyampaikan hal-hal buruk apa saja yang bisa diperoleh anak dari internet, misalnya saja pornografi, kekerasan grafis, penipuan, pencurian identitas, hingga virus computer,” kata Mardiana R.L, Vice Principal Kinderhouse Pre-School, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021).

BACA JUGA:   Tips Menampilkan Personal Branding yang Baik

Anak-anak, lanjut dia, mungkin akan terkejut dengan semua itu, namun pengetahuan tersebut harus dibangun sejak dini agar anak tidak terjerumus ke dalam dampak negatif internet.

Selain menyampaikan dampak negatif internet kepada anak, Mardiana melanjutkan, sebaiknya orangtua memiliki akses penuh terhadap password semua jejaring sosial yang dimiliki anak. Selain itu, penggunaan komputer hanya diperbolehkan di ruang terbuka dengan layar yang tidak terhalang sehingga orangtua bisa mengontrol kegiatan internet anak.

“Orangtua hendaknya tidak mengizinkan penggunaan komputer, laptop, atau smartphone di kamar tidur anak. Apabila dibiarkan, maka anak dikhawatirkan akan mengakses hal-hal yang tidak sesuai usia mereka,” tuturnya.

BACA JUGA:   Pencurian Data Pribadi, Ini Bahayanya

Mardiana mambahkan, agar orangtua wajib mengecek situs jejaring sosial anak ataupun melihat catatan sejarah (history) pada layar komputer. Tujuannya untuk mengetahui apa saja yang dicari anak di internet. “Jika anak menghapus history, maka orangtua patut khawatir dan segeralah beri nasihat pada mereka,” kata dia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Kerap Permudah Pekerjaan Manusia, Ini Kekurangan Internet

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).