Banyak konsumen yang mulai berbelanja secara online dan melakukan permbayaran digital karena mudah dan dapat dilakukan melalui telepon genggam ataupun laptop. Namun, seiring perkembangan teknologi, semakin banyak pula modus penipuan di ranah transaksi online (cybercrime).
“Harga maupun barang palsu dan pencurian identitas merupakan contoh bentuk penipuan yang terjadi di dunia siber,” kata Novianto Puji Raharjo, Ketua Relawan TIK Jawa Timur & Dekan Faskultas Dakwah IAI Dalwa, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (20/8/2021).
Oleh karena itu, lanjut Novianto, konsumen harus lebih cerdas dan berhati-hati saat berbelanja secara online agar terhindar dari penipuan. Sebelum transaksi online, kata dia, pembeli harus melakukan riset mendalam dulu.
Dia mengatakan, terdapat beberapa cara agar tidak menjadi korban saat berbelanja online, di antaranya:
- Cek perbandingan harga dan situs.
Manfaatkan teknologi yang dapat membantu membandingkan harga sebuah produk ataupun layanan. Bandingkan harga dari berbagai situs sebelum membeli barang agar mendapatkan harga yang terbaik. Anda juga bisa memilih situs, toko, penjual atau merchant yang memiliki reputasi atau review bagus.
- Pahami hak Anda sebagai konsumen.
Sebelum bertransaksi, pastikan kalau Anda sebagai konsumen berhak meminta merchant untuk memperbaiki, mengganti, membatalkan, atau mengompensasi barang yang sudah Anda beli. Pastikan bahwa merchant memiliki prosedur yang jelas apabila barang yang Anda terima bermasalah (misalnya rusak ataupun terjadi kesalahan lain), lalu pastikan pula segala sistem melindungi privasi data diri dan keuangan Anda. Selanjutnya, bacalah syarat dan ketentuan untuk memastikan tidak ada biaya-biaya yang tersembunyi sebelum membeli.
- Jangan gunakan Wi-fi di tempat umum.
Pastikan menggunakan koneksi internet pribadi yang terjamin keamanannya saat melakukan pembayaran secara online. Wi-fi yang berada di tempat umum sangatlah berisiko bagi konsumen dan Anda bisa menjadi target hacker yang dapat mencuri informasi kartu kredit Anda.
- Waspada penipuan
Pastikan Anda berada pada situs yang aman dan tepercaya dengan mengecek kalau alamat web dimulai dengan https://. Ini menjadi penentu Anda berada pada situs yang aman. Lambang gembok yang berada di samping address bar juga merupakan sebuah indikator keamanan situs tersebut.
- Rahasiakan informasi pribadi
Biasanya, situs belanja online tak akan meminta Personal Identification Number (PIN) kartu kredit konsumen. Maka dari itu, penting untuk rahasiakan informasi pribadi, termasuk nomor PIN, kata sandi, dan informasi rahasia lain.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0