Mengobrol dengan orang-orang terdekat tak lagi dilakukan dengan telepon atau SMS, melainkan dengan aplikasi chatting. Hal itu dikatakan Habibi, Direktur PT. Media Tama Nusantara, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (16/8/2021).
“Banyak sekali aplikasi chatting yang bisa diunduh dan dinikmati secara gratis dengan berbagai fitur canggih dan unik. Namun ternyata, ada sejumlah aplikasi chatting yang lebih populer ketimbang aplikasi lainnya,” ujar dia.
Beberapa aplikasi chatting yang paling banyak dipakai pangguna di Indonesia, menurut Habibi yaitu:
Aplikasi pesan WhatsApp merupakan bagian dari keluarga Facebook. Saat ini memiliki tingkat penetrasi 83% di Indonesia.
- Line
Aplikasi pesan asal Jepang Line memiliki berbagai fitur yang memanjakan pengguna, mulai dari tampilan dan stiker yang lucu. Pengguna juga bisa menonton drama Korea, membaca berita-berita terkini, main gim, dan membaca Webtoon. Tak heran kalau Line memiliki tingkat penetrasi 83% di Indonesia.
- Facebook Messenger
Indonesia merupakan negara dengan pengguna Facebook terbesar keempat di dunia. Wajar saja kalau aplikasi chatting Facebook, yakni Messenger, dipakai oleh banyak pengguna di Indonesia. Karena terintegrasi dengan kontak pertemanan Facebook, pengguna Facebook Messenger bisa saling chatting dengan teman-teman mereka di Facebook. Aplikasi Facebook Messenger memiliki tingkat penetrasi 47% di Indonesia.
- Telegram
Melansir dari Independent, Telegram adalah salah satu aplikasi perpesanan yang banyak disukai sebagai pengganti WhatsApp. Aplikasi ini banyak memiliki fitur yang sama dengan WhatsApp dan bahkan memiliki beberapa tambahan.
Dalam Telegram, salah satu fitur yang menonjol adalah pengguna dapat mengundang pengguna lain dalam ‘obrolan rahasia’ yang dienkripsi secara end to end, mampu menghapus dirinya sendiri, tak dapat diteruskan dan menurut aplikasi tak akan meninggalkan jejak di server Telegram. Kelebihan lain dari Telegram adalah mampu mendukung hingga 200.000 anggota dalam satu kelompok. Karena itulah aplikasi ini dipakai kelompok aksi protes di Hong Kong, Iran, dan Spanyol.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0