Pandemi Covid-19 memaksa kita menjalani pola hidup “baru” yang berbeda dengan gaya hidup sebelumnya. Istilah gaya hidup baru ini lumrah disebut “new normal”.
“Pola new normal juga merambah ke dunia bisnis. Adanya pandemi Covid-19 membuat para pelaku usaha harus beradaptasi dengan new normal,” ujar Putu Yani Pratiwi, Lecturer & Owner @askaravilla, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (2/8/2021).
Adaptasi itu, kata dia, juga harus dilakukan dengan mereka yang tengah merintis atau hendak memulai bisnisnya secara mandiri. “Jenis usaha yang dipilih harus disesuaikan dengan pola hidup new normal,” ujar Putu Yani.
Menurut dia, di era new normal ini bukan berarti peluang untuk berbisnis tertutup, justru sebaliknya, ada jenis-jenis usaha yang berpotensi menambah pundi-pundi penghasilan yang menguntungkan. Putu Yani mengatakan, terdapat sejumlah bisnis online yang menjadi primadona di masa pandemi Covid-19, yaitu:
- Produk kesehatan diri.
Pandemi menyebabkan gaya hidup keseharian masuk ke era kenormalan baru. Masker maupun hand gel dan spray antiseptik menjadi benda wajib yang harus orang bawa ke mana pun, guna mencegah penyebaran virus corona. Adapun vitamin yang mampu meningkatkan imunitas kesehatan, baik yang berbentuk farmasi maupun natural seperti madu, juga menjadi kebutuhan konsumtif rutin.
- Reseller dan dropshipper
Mulai dari produk kecantikan hingga makanan, bisnis sebagai reseller dan dropshipper laris di masa pandemi. Sebab, bisnis ini tidak membutuhkan modal besar namun tetap berpotensi meraup keuntungan besar.
- Jasa pembuatan konten.
Banyak UMKM yang muncul di tengah pandemi meningkatkan kebutuhan jasa pembuatan konten kreatif. Jasa ini untuk membantu para pemilik bisnis buat mempromosikan produk mereka secara gencar di berbagai platfom komunikasi terutamanya media, tapi dengan bujet promosi iklan yang tetap terjangkau.
- Jasa titip (jastip).
Jastip adalah layanan yang menawarkan untuk membeli produk bagi mereka yang tidak bisa membelinya langsung, baik domestik maupun luar negeri.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0