Memulai Usaha dengan Reseller

Tuesday, 03 August 21 Venue

Keterbatasan modal bukan lagi hambatan saat ingin menjalankan bisnis. Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk memperoleh modal, yaitu dengan mencari sponsor, berbisnis patungan, ataupun pinjam uang ke bank.

“Hidup jadi kurang tenang karena selalu dibayang-bayangi pembayaran cicilan. Untuk menghemat modal, Anda bisa menjalankan bisnis online. Keuntungan dari bisnis ini lumayan besar, apalagi jika Anda berhasil menjadi reseller online,” kata Idul Futra, Entepreneur & Digital Marketing Specialist, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Batu, Jawa Timur, Senin (2/8/2021).

Reseller, kata dia, merupakan istilah untuk pelanggan yang membeli, kemudian menjual produk lagi kepada pelanggan lain. Kegiatan reseller ini sudah sering dilakukan pada jual-beli online.

“Perlu diingat memulai usaha tentu saja selain memerlukan mental yang tangguh juga membutuhkan modal yang sering kali tidak sedikit. Jika kamu masih ragu dan takut menanggung kerugian karena belum cukup pengalaman, kamu bisa memulai usaha dengan cara reseller,” ujar Idul. Menurutnya, sebelum terjun sebagai reseller online, alangkah baiknya mencermati hal-hal berikut ini:

  • Tentukan produk yang akan dijual.
BACA JUGA:   Manfaatkan Rekam Jejak Digital untuk Personal Branding

Sebelum memulai bisnis menjadi reseller online, cobalah cari tahu produk seperti apa yang ingin dijual. Entah pakaian, make up, automotif, atau aksesoris. Jangan lupa untuk menentukan siapa yang menjadi target pasar agar proses penjualan produk jelas. Usahakan produk yang dijual sesuai dengan permintaan pasar.

  • Tetapkan harga yang terjangkau.

Selanjutnya adalah menentukan harga jual perproduk. Penetapan harga jual harus sesuai dengan keadaan ekonomi masyarakat Indonesia. Jual produk dengan harga terjangkau. Hindari menjual dengan harga terlalu mahal. Memang harga jual yang rendah tidak memberikan keuntungan optimal. Namun, cara ini lebih baik untuk mempercepat laju perputaran barang dan pendapatan. Dengan begitu, bisnis terus berjalan.

  • Kenali competitor.

Posisi kompetitor tentu dapat membahayakan sebagai reseller online. Tidak dapat dipungkiri, semakin banyak reseller, semakin ketat persaingan. Akibatnya, proses perputaran barang semakin lambat. Apalagi jika pesaing memonopoli harga barang. Di mana harga yang ditetapkan pesaing jauh lebih murah.

  • Gunakan teknik pemasaran yang sesuai.
BACA JUGA:   Rahasia Internet yang Kurang Disadari Masyarakat

Menetapkan teknik atau strategi pemasaran yang tepat. Ketika Anda hanya menjual produk di satu pasar saja, kapan bisnis akan berputar? Bisa-bisa bisnis hanya bergerak di situ-situ saja atau bahkan mengalami kebangkrutan. Adapun metode pemasaran yang tepat untuk menjajakan bisnis online ialah melalui media sosial, media cetak (majalah, koran, atau surat kabar), ataupun media elektronik (televisi dan radio). Pilih metode mana yang paling cocok.

•             Promosi di media sosial.

Promosi di media sosial menjadi salah satu teknik pemasaran paling ampuh dalam bisnis online. Metode promosi biasanya dilakukan melalui akun media sosial, misalnya Facebook dan Instagram. Anda juga dapat mencoba media sosial lainnya, seperti Twitter, blog, ataupun online marketplace.

Cara promosi di media sosial juga sangat mudah, yaitu dengan membuat akun khusus untuk bisnis online, posting foto, dan testimoni. Testimoni berguna sebagai tanda bukti atas transaksi penjualan yang berfungsi untuk menambah kredibilitas Anda sebagai reseller online.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Agar Tidak Sembarangan Berkomentar di Ranah Digital

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).