Perkembangan teknologi di era digital dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua bagi anak-anak. Di satu sisi, perkembangan tersebut memudahkan anak dalam belajar tentang banyak hal yang tidak bisa mereka dapatkan di sekolah.
“Sementara di sisi lain, kemajuan ini juga membawa sejumlah bahaya bagi mereka, di antaranya cyberbullying, pedofilia, pornografi, hingga kekerasan,” kata DR. Muhammad Ainul Yaqin, Dosen IAI Al-Qodiri Jember, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (23/9/2021).
Peran orangtua, kata Ainul, diperlukan untuk mengantisipasi bahaya-bahaya tersebut. Menurutnya, mendidik anak dengan cara-cara konvensional saja tidak cukup.
“Sebagai orangtua setidaknya perlu memahami cara mendidik anak di era digital, misalnya seputar perlindungan privasi mereka, dan berbagai penyesuaian lainnya untuk diajarkan kepada anak,” ujar dia.
Ainul mengatakan, terdapat beberapa cara mendidik anak di era digital yang dapat membantu mengantisipasi bahaya-bahaya online yang mengancam anak, di antaranya:
- Menggunakan aplikasi ramah anak
Orangtua bertanggung jawab dalam mengawasi tindakan dan perbuatan anak-anaknya, termasuk saat berselancar di dunia maya. Akan tetapi, konten-konten negatif bisa saja muncul tiba-tiba dan memancing keingintahuan anak. Menggunakan aplikasi ramah anak bisa jadi pilihan sebagai cara mendidik anak di era digital dan mendisiplinkan penggunaan smartphone. Sudah banyak pengembang perangkat lunak yang memungkinkan orangtua memasang aplikasi ramah anak atau melalui parental control.
- Menjadi panutan bagi anak
Satu tindakan bisa mengalahkan seribu kata. Oleh karena itu, contoh nyata orangtua dalam menggunakan gawai atau smartphone bisa menjadi cara mendidik anak di era digital yang efektif. Bertindaklah sopan dan bijak di media sosial karena anak-anak merupakan peniru andal. Orangtua juga harus membatasi penggunaan gawai saat berada di rumah supaya bisa ditiru mereka.
- Sediakan zona bebas teknologi di rumah
Pada waktu dan tempat-tempat tertentu, sediakan zona bebas teknologi atau barang elektronik di rumah. Selalu sediakan waktu untuk makan bersama, bercengkrama, dan bicara dari hati ke hati dengan bertatap muka. Mematikan televisi yang tidak ditonton juga dapat membantu untuk fokus pada setiap anggota keluarga.
- Beri peringatan terkait pentingnya privasi dan bahaya online
Ketika anak mulai bisa berselancar sendiri di dunia maya, segera berikan peringatan pada anak agar tidak sembarangan menyebarkan hal-hal yang berbau privasi di dunia online. Hal-hal tersebut dapat berupa foto, alamat, nomor telpon, dan semacamnya.
- Membuat kontrak penggunaan smartphone
Cara mendidik anak di era digital lainnya adalah dengan membuat kontrak penggunaan smartphone, khususnya jika anak telah beranjak remaja. Diskusikan apa saja kesepakatan yang akan ditulis di dalam kontrak.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0