Pesatnya dunia digital membuat tren belanja online juga turut meningkat. Berbelanja yang tidak terkontrol sering kali menimbulkan masalah bagi diri kita sendiri. Hal tersebut diungkapkan Ivan Edbert Dermawan, Business Manager V Entertainment, saat Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Ngawi, Senin (14/06/2021).
“Terlalu sibuk berbelanja bisa saja membuang banyak waktu. Selain itu, yang paling penting adalah soal uang yang kabur begitu saja karena terlalu boros, tentu membuat keinginan buat kaya makin sulit dicapai. Tentunya karena beberapa faktor sulit untuk mengatur keinginan ketika berbelanja apalagi jika sudah di tempat belanja. Jika cita-cita kita ingin jadi kaya namun belum bisa mengatur cara belanja, maka hal tersebut cuma jadi angan-angan saja,” ujar Ivan.
“Selain manfaat baik, belanja juga memiliki dampak buruk, seperti sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Berlebihan memiliki arti wajar. Sesuatu yang tidak wajar jelas tidak baik, compulsive buying disorder (gangguan kontrol implus dan kecanduan perilaku), dan penurunan nilai kekayaan,” ujarnya.
Ivan menjelaskan, trik menjadi kaya karena belanja adalah saat belanja berbagai kebutuhan adalah belanja cerdas. Saat ingin mengeluarkan uangnya didasari pada perencanaan. Membeli sesuatu yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan.
“Jadi dari hasil gaji sudah dibuat manajemen keuangan dengan rincian investasi 40 persen, kebutuhan harian 30 persen, dana cadangan 20 persen, dan belanja 10 persen. Belanja tidak salah, asal tidak berlebihan, belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan, belajar instrumen investasi yang baik dan cocok,” paparnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0