Berbagai cara dan peluang terbuka bagi kita untuk membagikan budaya di era digital ini. Oleh karena itu, menurut Shandy Susanto, Dosen Universitas Agung Podomoro, sudah sepatutnya kita berkolaborasi untuk melestarikannya melalui konten yang positif dan berbudaya.
“Budaya merupakan keseleruhan aktivitas manusia sehari-hari. Hal yang menarik di masa sekarang dari Indonesia di dunia digital ialah budaya, keindahan alam, dan kulinernya,” kata dia dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/11/2021). Apabila kita bisa membuat konten positif dari tiga hal tersebut, kata dia, kita bisa sekaligus mengenalkan budaya Indonesia.
Shandy mengatakan, sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak keindahan alam. “Hal ini bisa kita jadikan konten. Kuliner kita yang beragam dari Sabang sampai Merauke pun bisa dijadikan bahan konten. Kita bisa memperlihatkan filosofi makanan tersebut hingga cara pembuatannya,” tutur dia.
Menurut dia, sekarang itu tidak ada pembatasan konten. “Semakin banyak yang melihat konten kita semakin memiliki peluang untuk meluas,” ujar Shandy.
Dia mengatakan, dalam membuat konten di media sosial kita harus bisa memanfaatkan kolaborasi. Karena kalau tidak kolaborasi, maka tidak kenal dengan dunia digital. “Dengan kita masuk ke media sosial dan berkolaborasi, ini menjadi cara efektif dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan budaya Indonesia,” kata Shandy.
Dia menyontohkan, konten kreator dapat membagikan ceritanya mengenai keunikan di daerah tempat tinggal atau tradisinya. Ini akan membuat pengguna media sosial yang berbeda tempat tinggal jadi mengetahui budaya di daerah lain.
Menurutnya, salah satu aspek yang berkaitan erat dengan kebudayaan ialah kearifan lokal. Adanya kearifan lokal bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan kedamaian pada suatu masyarakat yang meliputi, sistem nilai, kepercayaan, agama, teknologi, ideologi, etos kerja, dan produk budaya. “Kita bisa mengangkat kearifan lokal sebagai sebuah konten untuk mengenalkan budaya,” kata dia.
Shandy menuturkan, banyak contoh yang bisa diadopsi dan kembangkan berdasarkan kreativitas masing-masing. “Di media sosial kita bisa mengunggah video berlatar belakang keindahan alam, menggunakan pakaian adat dan membuat tutorial riasannya, hingga menyanyikan lagu-lagu daerah yang dikemas dengan kekinian,” katanya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0