Kemampuan digital marketing saat ini dimanfaatkan untuk memaksimalkan bisnis dan penjualan. Diketahui, berdasarkan data Asosiasi Penyedia Layanan Internet (APJI) terdapat pertumbuhan pengguna internet sebanyak 73,7% yakni menjadi 196,7 juta orang. Dari sekian jumlah penggunanya, hampir separuhnya dihabiskan untuk media sosial. Para pelaku bisnis dan UMKM pun mau tidak mau harus belajar membuat konten untuk mempromosikan barang atau jasanya melalui media sosial.
Andry Hamida, Head of Creative Visual Brand dari Hello Morning Monday, mengatakan konten terbagi menjadi dua yaitu dari segi penulisan dan desain, kedua dari segi ide konten. Dari sisi ide konten, lanjut dia, harus menarik dan bagus begitu pun dengan penyajiannya menjadi syarat mutlak sebuah konten bisa berhasil.
Rumus A.I.D.A yaitu singkatan dari attention, interest, detail, dan action yang jika diterjemahkan menjadi sorotan, ketertarikan, detail, dan aksi harus diterapkan. Rumus ini menurut Andry sudah dipakai di mana-mana dan berhasil.
“Saat membuat konten kita harus membuat orang mau klik, A.I.D.A ini bisa dipakai di TikTok, YouTube, maupun Instagram,” ujar Andry saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bogor, Jawa Barat I, Selasa (29/6/2021).
Dia melanjutkan, untuk contoh di Instagram agar memberi audiens perhatian gunakan huruf yang besar, berikan warna yang unik, sehingga saat orang mau men-scroll ingin melihat dan meng-klik. “Nah, kalau itu berupa foto makanan maka berikan fokus gambar yang besar sehingga siapa pun yang melihatnya tertarik.”
Judul, kata Andry, harus memantik rasa penasaran audiens. Agar audiens bereaksi, berikan apa harapan dari orang setelah membaca konten yang dibuat. “Tips untuk mendapatkan perhatian audiens , gunakan kalimat yang memancing rasa penasaran. Gunakan kalimat yang melawan apa yang biasanya terjadi. Gunakan font atau huruf yang mudah dibaca, gunakan warna kontras dan tulisan harus besar,” katanya.
Detail konten juga akan memengaruhi dan jadi aspek penting. Andry menyarankan untuk membuat kata-kata yang to the point, penggunaan bahasa konsisten, serta tidak keluar dari konteks. Gunakan juga warna bold seperti merah dan hitam, beri kotak berbeda untuk kata yang penting dan tulisan jangan sampai terlalu mepet ke pinggir.
“Ketika membuat konten perhatikan juga sisi soft selling, jadi tidak terang-terangan langsung menawarkan produk. Bisa berikan gratis dulu misalnya lewat konsultasi gratis,” tambah Andry. Tak ketinggalan di bagian konten permudah cara orang menghubungi, yakni dengan mencantumkannya di link bio akun sosial media sehingga orang yang memerlukannya tidak perlu mencatat lagi.
Menurut Andry, konten itu disebut menarik karena memiliki dampak positif, misalnya sisi hiburan dan ikut menginspirasi, “sesimpel itu sebenarnya,” ujarnya.
Berlanjut dari segi isi konten, tips dari Andry adalah dengan melihat kompetitor atau akun sejenis sebagai referensi dalam membuat konten. Lalu catat ide apa yang ingin ditambahkan dalam konten, bisa dikembangkan dengan sudut pandang atau opini pribadi. Setelahnya lakukan lebih sering agar semakin bisa belajar dan mengetahui selera konten yang bisa diterima audience.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0