Industri e-Commerce tumbuh pesat di tengah pandemi Covid-19. Penjualan meningkat Rp36 triliun per April 2020, naik 26% dibanding kuartal II 2019. Hal itu diungkapkan Alicia Soehardjono, Strategic Planning Manager Lotus dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur Kamis (17/6/2021).
“Belanja daring jadi pilihan cerdas di tengah situasi pandemi Covid-19. Namun, di sisi lain, berbelanja secara daring membuat kita tak bisa melihat penjual secara langsung dan menyentuh produk yang diinginkan. Oleh karena itu, Anda mesti lebih waspada dan berhati-hati sebelum bertransaksi secara online,” paparnya.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik mengenai cara berbelanja online secara benar dan aman.
Alicia menerangkan, hal pertama yang diperhatikan sebelum berbelanja online adalah harus bisa menentukan barang apa yang ingin dibeli. Lalu, ketahui juga apakah harga yang diberikan tersebut wajar atau tidak, dan pastikan juga besaran anggaran sebelum membeli barang agar tidak boros.
“Selain itu, apabila ada promo yang ditawarkan, penting sekali memerhatikan syarat dan ketentuan promo tersebut. Sebab setiap promo yang digelar memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda serta memiliki batas waktu. Mekanisme untuk mendapatkan promo tersebut pun juga penting untuk diperhatikan,” ungkapnya.
Yang kedua adalah memerhatikan detail pada saat berbelanja secara online. Konsumen harus melakukan perbandingan antara harga toko atau penjual sebelum membeli barang. Lalu, diperhatikan juga review sebelum membeli.
Menurut Alicia, setelah belanja online, konsumen harus memastikan dan mengingat kapan tanggal perkiraan barang diantar. Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, konsumen membuat video barang yang sudah datang sebagai bukti agar barang tersebut bisa dikembalikan dan ditindaklanjuti ketika barang tersebut rusak.
“Jadi ketika barang yang kita beli rusak kita bisa komplen dengan menunjukkan bukti foto atau video tersebut. Lalu jangan lupa juga untuk membantu pelanggan lain dengan memberikan ulasan,” jelas dia.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0