Menurut Oxford Learner’s University, jejak digital adalah informasi mengenai seseorang yang ada di internet sebagai akibat dari aktivitas-aktivitas daring. Sementara Techterms menyebut jejak digital adalah jejak data yang kita ciptakan selagi menggunakan internet. Hal ini mencakup situs-situs yang dikunjungi, surel yang dikirim, dan informasi yang dikirim ke jasa-jasa online.
Jejak digital ini tentunya menjadi salah satu bagian penting di dunia maya. Karena jejak digital bisa menjadi sumber terjadinya hal-hal buruk, seperti perundungan, pornografi, cyber bullying, hoaks, hingga penipuan digital.
Tio Utomo, Entrepreneur, Co-founder Box2box Podcast Network, dan Content Strategist Bates&Chi, menjelaskan, ada dua macam rekam jejak digital, yaitu pasif dan aktif. Jejak pasif adalah yang tidak sengaja ditinggalkan, seperti alamat IP, lokasi, dan secara pencarian. Serta jejak digital aktif yang sengaja ditinggalkan seperti unggahan media sosial, komentar di media sosial, surat elektronik, e-commerce, dan data yang diunggah di situs.
“Hati-hati dengan apa yang kita unggah. Mungkin hasilnya belum kelihatan sekarang, tapi nanti bisa bertahun-tahun lagi,” ujar Tio dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021).
Tio menambahkan, karena jejak digital ini begitu krusial, maka sebaiknya kita berwaspada. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti menenangkan diri sebelum mengunggah komentar di medsos, biasakan berpikir kritis dan menyeluruh, dan punya tanggung jawab dalam setiap unggahan.
Ada beberapa tips meninggalkan jejak positif dan berinternet secara aman. Pertama adalah be friendly dan jadilah bentuk terbaik diri kita. Kedua, gunakan bahasa Indonesia (atau bahasa lain) yang baik dan benar. Ketiga, gunakan setting privasi. Keempat, pastikan URL situs sudah HTTPS sebelum menunggah data pribadi. Kelima, jangan share sesuatu secara berlebihan. Keenam, non-aktifkan atau hapus profil media sosial yang tak lagi digunakan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0