Saat ini, di dunia didominasi oleh internet dan teknologi baru. Semua pengguna internet memiliki identitas digital.
“Secara sadar atau tidak, kamu meninggalkan jejak di web saat berinteraksi dengan pengguna lain atau membuat konten,” kata Ary Sunaryo, Relawan TIK Tulungagung & Administrator Jaringan SMKN 1 Boyolangu, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021).
Menurut dia, kita harus memahami semua tindakan di dunia maya (foto, komentar, situs yang dikunjungi, dan lainnya) berpartisipasi dalam pembangunan dan pemeliharaan identitas atau profil digital kita. “Semua variabel ini akan menentukan bagaimana kita dipandang oleh orang lain di lingkungan digital,” ujarnya.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan kasus pencurian identitas atau pencurian identitas digital. Kejahatan ini melibatkan penyamaran seseorang dan mengasumsikan identitasnya kepada kenalan mereka.
“Motivasinya biasanya bersifat ekonomi (mengakses detail bank Anda), atau bisa juga sosial (menyamar sebagai seseorang yang memfitnah atau membalas dendam). Modus operandi yang paling umum adalah melalui email palsu dan teknik phishing,” kata Ary.
Dia mengatakan, terdapat cara melindungi identitas digital dari ancaman kejahatan siber, di antaranya:
- Selalu periksa catatan dan peraturan kecilnya
Kapan terakhir kali Anda mengunduh aplikasi baru atau mendaftar untuk sesuatu yang baru menggunakan alamat email yang Anda coba dan terpercaya? Aplikasi media sosial terkenal karena melacak perilaku Anda dan untuk mengakses daftar kontak Anda ketika mungkin tidak ada alasan nyata untuk melakukannya. Pastikan Anda memeriksa catatan kecil dan memikirkan tentang apa yang Anda izinkan sebelum mendaftar.
- Gunakan pengelola kata sandi
Kita telah berbicara tentang pentingnya alat manajemen kata sandi di masa lalu, terutama dalam kaitannya dengan keamanan dunia maya. Alat manajemen kata sandi juga merupakan cara terbaik untuk melindungi identitas digital Anda. Kata sandi adalah salah satu masalah terbesar dalam hal melindungi ID digital Anda. Jika email utama disusupi dan Anda menggunakan kata sandi yang sama di banyak situs, penyerang telah mengakses gateway ke identitas online Anda. Setelah Anda dikompromikan, mereka dapat mengatur ulang kata sandi dan menyebabkan kerusakan serius pada hidup Anda dan berpotensi pada keuangan Anda.
- Gunakan kata sandi yang kuat
Terkait dengan penggunaan alat manajemen kata sandi, penting juga untuk membuat kata sandi yang sekuat mungkin. Salah satu alat manajemen kata sandi yang tercantum di atas akan secara otomatis menghasilkan kata sandi super-kuat unik per situs.
- Aktifkan otentikasi dua faktor
Otentikasi dua faktor (2FA) berarti untuk masuk atau mengonfirmasi transaksi, Anda perlu menggunakan dua faktor untuk mengotentikasi diri Anda sendiri, sebaiknya kombinasi dari: sesuatu yang Anda ketahui (kata sandi, kode PIN atau frasa sandi); sesuatu yang Anda miliki (token fisik, kunci USB, perangkat seluler Anda); atau sesuatu Anda (sidik jari, pengenalan wajah, gerakan tangan). Otentikasi dua faktor menjadi lebih umum akhir-akhir ini dan ditawarkan di beberapa layanan. Dari kata sandi SMS sekali pakai hingga aplikasi pengautentikasi seluler, menambahkan autentikasi dua faktor ke ‘penyiapan’ keamanan Anda adalah cara yang bagus untuk melindungi identitas digital Anda.
- Hindari Wi-Fi umum
Wi-Fi publik terkenal karena kejahatan dunia maya dan menghadirkan ancaman keamanan dunia maya yang serius bagi siapa saja yang menggunakan hotspot Wi-Fi publik. Bandara dan hotel harus dihindari tetapi bahkan kafe dan restoran dapat menjadi ancaman bagi keamanan perangkat dan ID Digital Anda.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0