Pemanfaatan sosial media sebagai tempat beriklan dan membangun brand awareness perlu dilakukan oleh para pelaku usaha. Saat ini, pengguna sosial media di dunia mencapai 3,78 miliar atau hampir 48% persen dari total populasi dunia.
“Tugas pemilik brand bukanlah diam manis menunggu pembeli datang, tapi buat iklan dan ciptakan brand awareness,” kata Indah Jiwandono, Brand Owner Cool Sugar Wax yang membangun bisnisnya dari rumah saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (30/6/2021).
Menurutnya, tugas brand owner adalah menguatkan brand di sisi digital marketing dengan melakukan iklan berbayar untuk menambah brand awarness. Fungsinya mengedukasi lebih banyak orang yang belum tahu tentang produk kemudian tahu dan tertarik untuk membeli. Indah mengatakan, membuat iklan ternyata begitu berpengaruh terhadap pengunjung bisnis yang dia jalani.
“Dari sini penjualan meningkat dari ratusan buah per bulan, menjadi ribuan per bulan. Semenjak beriklan makanya menaikan harga agar tidak terlalu murah dan bisa memiliki budget beriklan,” ujarnya.
Indah mengawali bisnis dengan bermodalkan bahan-bahan yang ada di rumah. Dia kemudian mendirikan brand Cool Sugar Wax pada 2013, yaitu produk waxing yang bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa harus pergi ke salon.
Mengawali penjualan di Forum Kaskus, produknya yang unik diterima dengan baik. Dia pun kemudian merambah ke Instagram yang mampu meningkatkan penjualan hingga 500 buah per bulan. Namun, diakui Indah, algoritma Instagram tidak bersahabat untuk berjualan yang menjadikan dia mulai merambah ke Marketplace.
Pelatihan bisnis membawanya untuk mulai memanfaatkan platform digital sebagai tempat beriklan. Dia pun mulai menggunakan Facebook Ads dan Instagram Ads agar masyarakat lebih mengenal produknya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0