Dampak Negatif Pornografi Pada Remaja

Tuesday, 24 August 21 Venue

Perkembangan teknologi dan informasi membawa berbagai dampak pada kehidupan manusia. Tidak hanya dampak baik tapi juga dampak buruk menyertai perkembangan tersebut. Salah satu hal buruk yang didapat dari majunya teknologi adalah pornografi.

“Pornografi mengakibatkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada pre frontal corteks. Akibatnya bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan mengalami cacat karena hiperstimulasi tanpa filter (otak hanya mencari kesenangan tanpa adanya konsekuensi),” kata Risalul Ummah, Dosen Institut Agama Islam Uluwiyah Mojokerto, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (23/8/2021).

Rusaknya otak, kata dia, akan mengakibatkan korban akan mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan dan lelah. Risalul mengatakan, pornografi adalah sesuatu yang berbau seksual yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, tulisan, video, atau bentuk pesan komunikasi lain yang dapat membangkitkan hasrat seksual maupun nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. Pornografi berbahaya bagi anak-anak.

BACA JUGA:   Waspada Modus Penipuan Berkedok Arisan Online

Dampak negatif Lainnya, menurut dia, adalah penurunan prestasi akademik, kemampuan belajar, dan sulit dalam mengambil keputusan. “Anak-anak yang sedang berada di masa emasnya dalam menyerap informasi ini akan kesulitan selama berada di sekolah jika terpapar konten pornografi.”

Risalul mengatakan, mudahnya mengakses internet membuat segala informasi bisa didapat. Hal tersebut juga termasuk akses pada situs pornografi. Edukasi tentang seks bagi remaja masih menjadi masalah yang diperdebatkan sampai saat ini. Umumnya, masyarakat masih memandang seks sebagai sesuatu yang tabu atau tak lazim dibicarakan.

BACA JUGA:   Perbedaan Antara KOL Dan Influencer

 “Mereka berasumsi, remaja yang mendapatkan edukasi tentang seks malah akan mendorong anak tersebut melakukan aktivitas seksual lebih dini,” ujarnya.

Menurutnya, remaja seharusnya dibekali dengan edukasi mengenai seks. Mereka membutuhkan informasi tentang perubahan yang terjadi pada dirinya, sehingga mereka peduli akan kesehatan alat reproduksinya. “Dengan memberikan edukasi, mereka juga jadi mengetahui perilaku yang menyimpang secara seksual,” katanya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Pola Asuh Digital, Ini Tipsnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).