Ragam Aplikasi Pilihan Belajar Online

Wednesday, 18 August 21 Venue

Salah satu dampak dari Pandemi Covid-19 yaitu proses belajar mengajar mengalami perubahan. Dari yang awalnya belajar secara offline di sekolah, kini para siswa harus belajar di rumah secara daring (online).

Menurut Agung Gita Subakti, Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara, beberapa sekolah telah mengikuti kemajuan teknologi dengan mengimplementasi edutech (teknologi edukasi), baik aplikasi belajar online buatan sekolah tersebut maupun platform yang sudah tersedia di Google Play Store.

“Ada beragam layanan aplikasi belajar online yang disediakan oleh start-up pendidikan dan perusahaan teknologi,” katanya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin (16/8/2021).

Di melanjutkan, “mulai dari adanya fitur untuk guru/sekolah membuat ‘kelas online’, program belajar mandiri, hingga program live-teaching layaknya sekolah harian,” ujarnya.

Dari sekian aplikasi belajar online, Agung merekomendasikan beberapa aplikasi pembelajaran daring yang mudah digunakan oleh para siswa selama #DiRumahAja, di antaranya:

  • Ruangguru.

Ruangguru merupakan satu dari sekian banyak aplikasi belajar online yang dikenal masyarakat Indonesia. Aplikasi belajar online ini menyediakan semua jenjang kelas dan mata pelajaran inti, dengan kurikulum nasional, dan dipandu oleh guru yang tergabung di Ruangguru. Program ini bisa dimanfaatkan oleh semua pengguna aplikasi baik yang sudah berlangganan maupun belum. Sesi sekolah atau kuliah online yang sudah selesai bisa diputar ulang. Selain itu, pengguna dapat mengerjakan soal di fitur Bank Soal dan Try Out secara gratis.

  • Quipper.
BACA JUGA:   Manfaat Personal Branding di Media Sosial

Layanan Quipper saat ini telah dapat dinikmati di beberapa negara seperti Jepang, FIlipina, Meksiko, dan Indonesia. Sejak tahun 2015, Quipper telah menjadi bagian dari ekosistem pendidikan Indonesia serta digunakan lebih dari 5 juta siswa dan 350.000 guru di seluruh Indonesia. Kini aplikasi belajar online Quipper memiliki empat fitur utama.

Pertama, QuipperSchool sebagai sistem manajemen belajar untuk guru dan siswa pada jenjang SMP dan SMA. Kedua, QuipperVideo sebagai E-learning berbasis video online untuk belajar mandiri dengan peruntukan bagi siswa SMP dan SMA (Kelas 9 – 12). Ketiga, QuipperVideo MasterClass yang merupakan layanan premium dari Quipper Video berisi dua fitur interaktif: Tanya Tutor dan Bimbingan Online. Program ini hanya untuk siswa SMA (kelas 10-12). Terakhir, QuipperCampus sebagai portal informasi kampus terlengkap.

  • Kelas Pintar.
BACA JUGA:   Empat Alasan Perlu Lakukan Social Media Detox

Kelas Pintar menawarkan solusi belajar lengkap untuk siswa SD, SMP, sampai SMA yang bisa diakses setiap hari. Pengguna bisa belajar sesuai dengan karakter masing-masing, baik secara visual, audio, maupun kinestetik. Dengan metode belajar interaktif menggunakan video dan animasi serta e-book, maka belajar di Kelas Pintar menjadi lebih mudah dan efektif. Di aplikasi belajar online ini, pengguna juga dapat mengerjakan soal dalam bentuk HOTS (High Order Thinking Skills), Virtual Lab, dan VBQ (Value Based Questions). Hasil belajar dievaluasi dengan Tes Adaptif, Soal Pilihan Ganda, dan Tes Periodik. Aplikasi ini dapat diunduh dengan kapasitas 56.60MB sehingga tidak menguras storage.

  • Rumah Belajar.

Aplikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) ini hanya membutuhkan ruang sebesar 30.29MB sehingga tidak menguras storage. Sebagai portal pembelajaran daring, konten yang disediakan berbasis audio, video, gambar, dan animasi yang ditampilkan secara interaktif.

BACA JUGA:   Alih-Alih Konsumtif, Dunia Digital Bisa Membuat Inovatif

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).