Dampak Positif Digital Terhadap Dunia Pendidikan

Sunday, 13 June 21 Venue

Dunia digital mendorong warga untuk memerlukan keterampilan teknis untuk mengakses medium-medium penunjang komunikasi dan keterampilan berpikir kritis dalam mengelola informasi. Elemen di dalamnya adalah akses digital, perdagangan digital, komunikasi digital, literasi digital, etika digital, hukum digital, hak dan kewajiban digital, kesehatan dan kesejahteraan digital, serta keamanan digital.

Begitu banyak tantangan budaya digital, begitu juga dengan pengaruhnya ke kehidupan nyata. Seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, juga menghilangnya budaya Indonesia.

Dunia digital juga membuat dominasi nilai dan produk budaya asing, berkurangnya toleransi dan penghargaan pada perbedaan, menghilangnya batas-batas privasi, serta pelanggaran hak cipta dan karya intelektual.

BACA JUGA:   8 Tips Menjaga Keamanan Data Pribadi

Agar cakap berdigital, kita sebisanya melandasi setiap aktivitas di ruang digital berdasarkan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Caranya mudah saja, yaitu mendukung toleransi keberagaman, memprioritaskan cara demokrasi, mengutamakan Indonesia, dan menginisiasi cara kerja gotong-royong.

Keterlibatan aspek kehidupan di dunia digital tidak sepenuhnya disengaja. Seperti halnya pendidikan. Pandemi COVID-19 membuat dunia pendidikan tiba-tiba masuk ke ranah digital secara menyeluruh. Akhirnya, banyak plus minus yang terjadi.

“Apa yang kita lihat sekarang di dunia pendidikan bukan direncanakan. Ketika ada kekurangan, bukan berarti itu fakta sebenarnya. Sebetulnya dunia digital beri banyak peluang karena tanpa batasan. Sebagai contoh di internet banyak dipakai bahasa internasional, akhirnya anak kita dipaksa belajar internasional. Nah, ini salah satu dampak positif. Kita bisa mundur tidak? Tidak. Maka diperlukan kecakapan dari kita semua untuk maju ke new normal. Tidak mungkin berharap 100% dunia pendidikan kembali offline saat ini. Tapi kita maju bersama,” ujar Loina Lalolo Krina Perangin-angin, SGU, Mafindo, Tular Nalar dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Trenggalek, Jawa Timur, (10/6/2021).

BACA JUGA:   Memaksimalkan Internet Untuk Menjadi Pengusaha Digital

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bekerja sama dengan Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Tiga Faktor yang Pengaruhi Risiko Kesopanan Netizen Indonesia

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).