Era Internet Usik Usaha ‘Petahana’

Friday, 02 July 21 Venue

Era internet kini mulai mengusik usaha ‘petahana’ yaitu bisnis usaha yang sejak dulu menguasai dari segala sektor. Hal itu diungkapkan Affrizal Rizkillah, Trainet IT & Website Programmer dalam Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021).

Sektor yang pertama diusik oleh digital, kata dia, yaitu musik, kemudian media, dan kini masuk sektor pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, transportasi, logistik, hingga keuangan. “Gramedia terbukti berhasil melakukan transformasi digital sebelum terlambat untuk beradaptasi dengan tren pembaca yang mulai beralih ke media online,” tuturnya.

BACA JUGA:   Mengamankan Aset di Dunia Digital

Contoh lain, lanjut Affrizal, di industri musik. Disc Tarra yang pernah tercatat memiliki 100 gerai tersebar di seluruh Indonesia sekarang sudah gulung tikar. “Kegagalan ini akibat dari keterlambatan transformasi digital untuk beradaptasi dengan perubahan tren pelanggan yang beralih dari CD fisik ke media online,” katanya.

Ia juga menambahkan, Matahari Department store melakukan ekspansi bisnis ke online dengan menghadirkan aplikasi mataharimall.com. Hal itu disebabkan data pengguna internet sebesar 72,7 juta.

Sebanyak 90% masyarakat Indonesia pernah belanja online dengan rata-rata pembayaran menggunakan dompet digital perbulan Desember seperti ShopeePay 72%, Ovo 55%, Gopay 52% Dana 40% dan LinkAja 21%. “Di dunia yang berubah sangat cepat, satu-satunya strategi yang dijamin gagal adalah tidak mengambil risiko,” ujar Affrizal.

BACA JUGA:   Meninjau Pengaturan Privasi dan Keamanan di Media Sosial

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).