Gunakan PayLater untuk Hal Produktif

Sunday, 11 July 21 Venue

Fintech saat ini mulai populer dengan fitur PayLater-nya alias bayar nanti. PayLater memungkinkan masyarakat untuk membeli sesuatu, baik barang ataupun jasa dengan dicicil tanpa menggunakan kartu kredit.

Kelebihan PayLater adalah tidak ada syarat yang terlalu rumit dibandingkan perbankan, karena biasanya PayLater diberikan kepada masyarakat yang sudah berkali-kali melakukan transaksi di aplikasi digital tertentu,” kata Adrian Tjandra, Former National Switching Company (Jaringan ATM Prima) / Payment Section Head dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Jumat (9/7/2021).

Beberapa contoh fintech yang memiliki fitur PayLater adalah OVO PayLater, Kredivo. Ada pula startup di bidang jasa yang mengeluarkan layanan PayLater, seperti Traveloka yang mengeluarkan fitur Traveloka PayLater. Berikutnya Gojek yang mengeluarkan Gojek PayLater.

BACA JUGA:   Ragam Ide Usaha Menguntungkan

Menurut Adrian, PayLater lebih mudah dalam proses pengajuannya, tapi alangkah baiknya PayLater digunakan untuk keperluan yang memang mendesak. “Jadi karena dia bersifat utang sebenarnya pertama hanya boleh digunakan untuk hal-hal yang sifatnya mendesak atau kewajiban, misalnya untuk sekolah dan sebagainya, itu bisa,” katanya.

Dia juga menambahkan, agar kredit digital seperti PayLater tersebut digunakan hanya untuk hal-hal yang bersifat produktif, bukan konsumtif. Kalau pun misalnya ingin memenuhi kebutuhan traveling menggunakan PayLater, tetap harus memberikan hasil.

BACA JUGA:   Pelecehan Seksual yang Paling Umum di Ruang Digital

“Misalnya kita gunakan PayLater untuk jalan-jalan tapi bukan sekadar jalan-jalan, tapi dari situ kita bisa mendapatkan hasil dan sebagainya,” ujar Adrian.

Menurutnya, masyarakat memakai kredit tersebut untuk keperluan apa saja, yang penting bisa mengendalikan penggunaannya. “Sebenarnya bisa digunakan untuk apa saja nggak masalah. Tapi yang penting kita bisa mengendalikan penggunaannya,” ujar dia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Marak Judi Online, Begini Dampaknya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).