Kelebihan dan Kekurangan Pinjol

Friday, 30 July 21 Venue

Platform keuangan berbasis digital akhir-akhir ini tengah dilirik masyarakat dari berbagai kalangan. Penyebab utamanya tak lain karena pinjaman online (Pinjol) menyuguhkan layanan kredit yang tak mampu dipenuhi oleh pinjaman konvensional. Hal itu dikatakan Bambang Supriyanto, Guru TKJ SMKN 1 Tambakboyo, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (29/7/2021).

Saat ini, kata Bambang, perusahaan fintech yang menawarkan jasa pinjaman online semakin merebak dan menjamur. Ada banyak sekali platform online yang menjajakan layanan pinjol ini kepada masyarakat dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Hal ini secara tidak langsung membuat pinjaman online menjadi platform kredit digital yang semakin populer dan mudah untuk didapatkan.

Tapi, di balik segala keunggulan yang dimilikinya, harus tetap bersikap waspada. Pasalnya, kalau sampai terjebak pada layanan ilegal, data pribadi dan kondisi keuangan terancam untuk terjerumus bak berada di ujung jurang yang terjal. “Untuk itu, pastikan untuk selalu memilih platform atau layanan pinjaman resmi dan terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tutur dia.

BACA JUGA:   Pelaku UMKM Harus Memanfaatkan Marketplace

Bambang mengatakan, terdapat kelebihan dan kekurangan Pinjol yang dapat dicermati:

Kelebihan Pinjaman Online:

  • Syarat Pinjaman Mudah. Kebanyakan pinjaman online hanya mensyaratkan biodata diri dan kartu identitas seperti KTP. Tidak ada jaminan atau agunan yang perlu customer berikan. Anda juga tidak perlu khawatir mengenai prosedur peminjaman. Upload syarat yang dibutuhkan hanya melalui smartphone.
  • Dana Pinjaman Cepat Diberikan. Jika menggunakan Kredit Pintar, dalam kurun waktu 24 jam, pinjaman sudah bisa masuk ke rekening. Waktu yang dibutuhkan untuk registrasi pinjaman pun hanya 5 menit. Pinjaman uang online memang diunggulkan dalam segi pencairan dana.
BACA JUGA:   Menghadapi Keberagaman Agama di Ruang Digital

Kekurangan Pinjaman Online:

  • Rentan penipuan. Transaksi di dunia digital memang rentan penipuan. Apalagi jika berkaitan dengan transaksi dengan angka nominal yang besar. Pastikan aplikasi yang Anda pilih terpercaya dan aman digunakan.
  • Penyalahgunaan Data. Aplikasi pinjaman uang online rata-rata mensyaratkan foto KTP sebagai syarat administrasi. Data-data pada KTP bisa saja disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab. Jangan sampai hal itu terjadi. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang aplikasi yang akan digunakan.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Mengubah Pola Pikir Sesuai Budaya Digital

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).