Pola bisnis merambah ke dunia online. Pebisnis yang tadinya hanya terpaku pada toko offline, kini pun mendirikan toko online.
“Mau tidak mau pola pemasaran pun ikut berubah. Jika sebelumnya menggunakan baliho atau poster tercetak di jalan, kini berganti arah dengan jasa Key Opinion Leader (KOL),” kata Rinanti Adya Putri, Operations Executive at Zalora Group & Fashion Enthusiast yang juga Key Opinian Leader dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (22/7/2021).
Menurut dia, Key Opinion Leader adalah orang-orang tertentu yang memiliki reputasi baik dalam bidang tertentu. Biasanya orang tersebut atau subjek memiliki ikatan yang sesuai dengan sebuah brand. “Sehingga, ketika orang tersebut mempromosikan sesuatu, produk Anda akan terlihat dampak positifnya,” ujar dia.
Rinanti mengatakan, menggunakan KOL akan ada banyak keuntungan. Salah satunya pekerjaan yang dilakukan KOL sesuai dengan bidangnya. “Ketika ia mengungkapkan sesuatu maka mudah dicerna dengan baik oleh para pengikutnya. Selain itu, para pengikutnya juga dengan mudahnya akan mengikuti diskusi yang dilakukan KOL.”
Dia mencontohkan, jika produk yang ingin dipromosikan berupa barang elektronik seperti gawai, maka yang dicari adalah KOL yang ahli di bidang gawai. “Ketika ia melakukan review terhadap produk Anda maka bisa dipastikan para pengikutnya akan tertarik apa yang dibicarakan. Sehingga, selanjutnya adalah ketertarikan untuk membeli produk Anda.”
Keuntungan lain yang bisa didapatkan, kata Rinanti, adalah brand produk akan semakin dikenal. Bahkan, akan banyak para pengikut KOL yang selanjutnya menunggu produk apalagi yang akan diluncurkan. “Karena senjata utama dari KOL adalah kepercayaan,” ujarnya.
Strategi pemasaran dengan menggunakan KOL, menurutnya, menjadi efektif karena mereka mampu memberi rasa yang berbeda kepada para pengikutnya. “Trust adalah kunci dari KOL. Para pengikutnya akan sangat hormat terhadap apa yang direkomendasikan oleh KOL,” kata Rinanti.
KOL mengetahui sangat detail tentang produk yang dibicarakan. Dia akan memberikan review produk yang sejujurnya. Selain trust, kredibilitas adalah kunci. “Dia harus menjaga reputasinya dengan baik. Maka, pilihan yang dilakukan, kata yang diucapkan benar-benar dari kesadaran diri,” tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, strategi pemasaran KOL lebih kepada word of mouth. Rekomendasi dari KOL sangat mumpuni dan tidak diragukan lagi. “Nantinya pengikutnya atau bahkan new customer akan concern terhadap apa yang dibicarakannya.”
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0