Sebelum era digital, kita terbiasa melakukan sesuatu secara manual. Berinteraksi, belanja, membaca buku, bermain, menonton televisi semuanya dilakukan secara langsung tanpa perantara gawai atau platform digital.
“Berbeda dengan saat ini keadaan jadi serba digital. Kita sebagai pengguna pun perlu menguasai digital skills agar bisa memanfaatkan teknologi digital,” kata Casparina Theresia Renwarin, Direktur dari Law Firm Aloysius Renwarin & Partner dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (1/11/2021).
Digital skills, kata perempuan yang kerap disapa Ririn itu, merupakan keterampilan digital yang mencakup semua keterampilan yang berhubungan dengan teknologi mulai dari keterampilan dasar, keterampilan umum, dan keterampilan khusus untuk profesional.
Menurut dia, terdapat lima area keahlian digital yang penting untuk dikuasai. Pertama, keahlian komputer yang menuntut kita agar bisa menggunakan komputer dengan baik. Keahlian ini bisa memberikan keuntungan bagi pengguna, antara lain memudahkan proses komunikasi dan administrasi, mempercepat pekerjaan manusia, mengakses internet dengan mudah dan efisien, dan menyediakan lahan pekerjaan baru yang berinovasi.
“Adanya computer skill ini kita dapat lahan pekerjaan yang baru. Dengan adanya digitalisasi jadi banyak orang yang mau berkreasi dan menciptakan lapangan kerja. Di Indonesia juga sedang booming perusahaan start up yang menciptakan inovasi,” tutur Ririn
Kedua, keahlian informasi yang sangat berpeluang dalam hal pembuatan konten. Selain itu, keahlian ini juga berfungsi dalam menyaring segala informasi yang diterima, serta penggunaan tata bahasa yang baik dan benar di ruang digital. Ketiga, keahlian dalam menggunakan media sosial. Sebagai salah satu platform yang paling sering digunakan masyarakat digital, tentu kita perlu menguasai seluk beluk dari media sosial. Keahlian untuk menguasai media sosial yaitu kreativitas, kemampuan copywriting, berinovasi, pengetahuan SEO, hingga visualisasi.
“Di dunia digital ini kita harus berpikir secara critical thinking dengan kreativitas dan harus tetap berinovasi. Jangan kita hanya fokus pada satu hal saja dan tidak berinovasi,” ujar Ririn.
Keempat, kemampuan berkomunikasi sebagai salah satu kemampuan yang dimiliki oleh semua orang. Akan tetapi, kemampuan komunikasi di ruang digital ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu kemampuan berbicara, menulis, membaca, mendengarkan, bernegosiasi, dan membangun relasi (networking). Kelima, keahlian teknikal yang mengarah pada bagaimana kita memahami analisis data, analisis risiko, menjadi web developer, programming, dan desain grafis.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0