Hikmah di balik pandemi Covid-19, yakni menciptakan masyarakat yang lebih melek teknologi. Sebab, sebagian besar dari mereka dipacu untuk menggunakan internet agar bisa beraktivitas secara jarak jauh.
Bagus Nawoto Seno, Owner Nawoto Architect and Consullation, mengatakan, di balik kebutuhan internet yang semakin meningkat, ada bahaya yang bisa saja menguntit masyarakat, yaitu risiko akan keamanan data pribadi.
“Kondisi seperti ini mengharuskan masyarakat memiliki sebuah pengetahuan digital akan segala risiko yang bisa saja terjadi di internet, biasanya disebut literasi digital,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (3/9/2021).
Bagus mengatakan, penggunaan internet (di masa pandemi) meningkat secara signifikan, namun infodemik juga ikut berkembang pesat, berikut risiko-risiko lain yang terkait dengan serangan siber. “Karena serangan hacker ini (belakangan) cukup banyak, makanya persoalan mengenai keamanan data menjadi penting, begitu juga masalah literasi digital,” kata Bagus.
Apabila masyarakat tidak memiliki literasi digital yang cukup, lanjut dia, maka mereka akan sangat mudah membagikan data kepada orang lain tanpa tahu risikonya, terlebih jika ada iming-iming hadiah menarik.
Bagus mengatakan, terdapat tips melindungi data pribadi di internet:
- Memastikan data terenkripsi
Setiap kali kita berselancar di internet, ada sistem keamanan terenkripsi yang menjaga data kita agar tidak dicuri. Tujuannya adalah untuk memastikan data terkode dengan aman saat dikirimkan melalui situs website. Misalnya saja Secure HTTP atau yang disebut dengan HTTPS dan sertifikasi SSL. Umumnya, laman yang memiliki keamanan enkripsi data bisa diketahui dengan alamat situs yang diawali dengan https.
- Berhati-hati saat menggunakan jaringan Wi-fi
Wajib berhati-hati dan tetap waspada saat menggunakan Wi-fi di tempat umum yang bisa diakses secara gratis. Pasalnya, jaringan Wi-fi bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi. Dalam prosesnya, biasanya para pencuri data menggunakan access point palsu, di mana jika seseorang login maka data pribadinya akan tercuri.
- Waspadai tautan phishing
Saat ini orang yang tidak bertanggung jawab banyak sekali memberikan tautan (link) yang mengatasnamakan instansi atau pun organisasi. Bahkan ada beberapa kasus, yang mana tautan yang diberikan mengaraj ke halaman login palsu sebagai jebakan untuk mencuri data pribadi. Oleh karena itu, hendaknya jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak terpercaya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0