Media Sosial dan Peluang Kerja Milenial

Sunday, 05 September 21 Venue
Wisatawan Milenial

Tahun 2020 disebut sebagai tahunnya generasi milenial, karena diperkirakan sekitar 50% industri tenaga kerja global akan didominasi oleh generasi milenial. Namun, menurut M. Mario Alvin Supandhi (Content Creator & Influencer), melihat karakteristik milenial yang begitu aktif dalam mengejar peluang kerja, diprediksikan persaingan kerja akan menjadi lebih ketat di masa yang akan datang.

“Sebagian besar dari mereka mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan melalui media sosial, dimana hal ini berarti membuka peluang persaingan yang lebih luas lagi,” kata dia  dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (3/9/2021). Dia melanjutkan, “dapat Anda bayangkan, betapa ketatnya persaingan untuk mendapatkan kesempatan bekerja tersebut.”

Fenomena ini, kata dia, membuat pihak perusahaan juga berlomba-lomba untuk mendapatkan calon kandidat pekerja yang kredibel dan berkualitas. “Sosial media menjadi alat terbaik bagi perusahaan untuk melacak dan menilai para pelamar kerja. Oleh karena itu, penting bagi milenial yang akan melamar pekerjaan untuk membangun personal branding melalui media sosial,” ujar dia.

BACA JUGA:   Tantangan Menghadapi Kecanduan Internet

Mario mengatakan, seorang milenial dapat melamar pekerjaan ke 2 hingga 4 perusahaan dalam waktu yang bersamaan demi mendapatkan peluang yang besar.  Jika Anda salah satu dari generasi milenial, maka penting untuk Anda membangun personal branding sebagai seorang yang kredibel dan kompeten.

Personal branding akan membuat Anda lebih percaya diri dan menonjol dari yang lain. Personal branding juga akan menambah nilai jual Anda di mata perusahaan karena saat membangun personal branding Anda dapat memperlihatkan karakteristik dan keahlian Anda,” ujarnya.

Selain melalui media sosial, personal branding yang tunjukkan saat bertemu dengan perusahaan secara langsung juga akan menambah nilai jual. Perusahaan akan melihat hal yang konsisten dalam diri.

BACA JUGA:   Aman Bertransaksi Digital, Begini Kiatnya

“Ini cara membangun personal branding. Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah tentukan personal branding yang Anda inginkan dan apa tujuan yang ingin dicapai dalam membangun personal branding tersebut.”

Jika ingin terlihat sebagai seorang yang profesional, kata dia, aktif dan kreatif, maka mulailah untuk memilah hal-hal yang akan dimasukkan ke dalam media sosial. Selanjutnya harus mengetahui target yang dituju, siapa yang diharapkan melihat persona Anda.

“Hal ini akan membantu Anda untuk mengetahui bagaimana membangun personal branding tersebut. Hal yang tidak kalah penting adalah untuk selalu konsisten dalam membangun personal branding yang sama dan tetap menunjukkan jati dirimu. Jangan pernah berusaha untuk membangun personal branding dengan meniru orang lain. Hal ini akan menutupi keunikan Anda yang sesungguhnya,” tutur Mario.

BACA JUGA:   Manfaatkan Rekam Jejak Digital untuk Personal Branding

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).