Manfaatkan Kekuatan Medsos Untuk Personal Branding

Saturday, 18 September 21 Venue
Wisatawan Milenial

Di era digital saat ini banyak sekali media sosial (medsos) bermunculan. Media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, sampai LinkedIn tentu memiliki peran positif. Menurut Rinanti Adya Putri, Operations Executive at ZALORA Group, salah satu dampak positif dari penggunaan media sosial adalah untuk membangun sebuah personal branding.

Personal Branding adalah cara dan proses kita memasarkan diri kepada orang lain atau komunitas yang menjadi target kita,” ujar Rinanti ketika berbicara sebagai Key Opinion Leader, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021).

Personal branding, kata dia, adalah proses di mana orang-orang dan karier mereka berlaku layaknya sebuah produk. Personal branding seringkali dikaitkan dengan suksesnya karier seseorang.

Rinanti mengatakan, saat ini gelombang medsos semakin kuat. Setiap hari tidak lepas dari yang namanya medsos. “Update status, posting foto, video, atau konten menarik lain bukan hanya untuk eksistensi semata, tapi juga membangun personal branding.”

“Kini penilaian orang lain terhadap pribadi seseorang juga didasarkan pada perilaku mereka di medsos,” ujar dia menambahkan.

BACA JUGA:   Membangun Wawasan Kebangsaan di Era Digitalisasi

Menurut dia, tidak peduli apa jenis bidang karier yang ditekuni atau sedang dirintis, kehadiran di berbagai medsos amatlah penting untuk menyebarkan pesan pada orang lain tentang siapa dirimu. “Kalau kamu merasa aktivitas berbagi, menyukai, atau mengikuti sesuatu di medsos tidak terlalu penting, maka siap-siap saja untuk duduk dan menikmati ribuan bahkan orang di luar sana yang berhasil mendapatkan perhatian dari orang lain di sekitarnya,” tutur dia.

Menurut dia, terdapat beberapa tips untuk membangun personal branding di media sosial, di antaranya:

  • Gunakan nama yang sama untuk semua media sosial

Di medsos, Anda dapat mendeskripsikan siapa diri Anda sebenarnya. Gunakan informasi dan foto asli Anda. Jangan menggunakan nama-nama yang bukan merupakan informasi diri Anda, seperti menggunakan nama dan foto artis. Penggunaan nama yang sama ini berlaku untuk semua media sosial yang Anda punya, agar setiap orang yang ingin mencari informasi tentang Anda di Facebook, YouTube, Twitter, Instagram, atau LinkedIn lebih mudah ditemukan. Dengan melakukan langkah ini saja, Anda sudah melakukan personal branding untuk nama Anda sendiri.

  • Memperbaharui profil media sosial secara berkala
BACA JUGA:   Kemudahan Akses Internet Bikin Marak Penyebaran Konten Pornografi

Pastikan selalu memperbarui profil di medsos, apakah itu deskripsi, biografi, maupun foto profil. Profil yang up to date memiliki kemungkinan lebih besar dilihat orang lain. Dengan melakukan update profil media sosial secara berkala, Anda juga membuat yakin orang lain akun yang Anda kelola adalah benar-benar brand Anda sendiri dan bukan dikelola pihak lain.

  • Temukan dan posting konten sesuai passion

Semakin banyak Anda posting konten di media sosial, semakin banyak pula orang yang akan mengenali diri Anda. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diingat, tidak semua media sosial mengiizinkan penggunannya untuk posting dalam jumlah banyak dalam waktu berdekatan.

  • Pilih media yang tepat

Jika Anda sudah tahu passion apa, sekarang saatnya memilih media yang cocok untuk mendongkrak personal branding Anda. Sebagai contoh seorang fotografer, maka media yang cocok untuk adalah Instagram dan Tumbler. Beberapa media lain, seperti Twitter, Blog, dan Google+ juga berguna untuk melakukan promosi dan hasil-hasil foto yang telah diunggah ke Instagram. Pastikan menggunakan setiap media sosial sesuai dengan porsinya masing-masing.

BACA JUGA:   Merancang Agar Bisa Hidup di Era Digital

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).