Medsos, Kendaraan Marketers Bangun Komunitas Online

Wednesday, 01 December 21 Venue

Media sosial (medsos) saat ini merupakan dunia baru yang memiliki penghuninya sendiri. Maka itu, kata M. Kholil Subarkah, Founder Komunitas Dolan Pasuruan, banyak brand yang mulai memanfaatkan beragam channel media sosial yang mereka kelola untuk bisa mencuri perhatian audiens, mengajak mereka untuk mau saling berinteraksi di dalamnya, hingga menjadi loyalis terhadap brand terkait.

“Media sosial saat ini menjadi satu kendaraan bagi para marketers untuk membangun komunitas online. Mereka saling berbagi informasi, membicarakan produk atau jasa mereka, hingga akhirnya nama brand tersebut bisa semakin dikenal luas oleh masyarakat,” kata Key Opinion Leader itu dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (30/11/2021).

Kholil mengatakan, pengembangan komunitas melalui media sosial pada dasarnya adalah pendekatan komunikasi yang melibatkan kelompok sasaran audiens (pengguna media sosial) berbeda ke dalam satu proses percakapan dan interaksi yang menarik dan relevan. Mengembangkan bisnis membangun komunitas merupakah hal yang penting. “Kehadiran komunitas dapat menjembatani hubungan antara kita dan pelanggan,” kata dia.

BACA JUGA:   Agar Aman Belanja Online, Ini Tipsnya

Untuk itu, terdapat beberapa cara membangun komunitas secara efektif, di antaranya:

  • Pahami target audiens

Sebelum mulai membentuk komunitas, perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui platform mana yang biasa audiens gunakan. Setelah itu, barulah bisa menentukan platform media sosial mana yang perlu diprioritaskan dan sesuai dengan target demografi audiens.

  • Buatlah konten yang menarik

Kampanye-kampanye melalui media sosial akan sukses apabila bisa menghasilkan konten-konten yang menarik. Makanya, ketika ingin membuat konten untuk komunitas, perlu menyiapkan konten yang sesuai bagi para audiens. Misalnya seperti konten yang menyediakan solusi masalah, menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan sesuatu, serta konten yang menghibur dan informatif.

  • Dekat dengan pelanggan

Untuk membangun komunitas yang berkelanjutan, perlu berinteraksi dan mendengarkan pendapat pelanggan. Media sosial menjadi platform yang tepat bagi kita dan pelanggan untuk saling bertukar feedback mengenai produk dan layanan. Saran-saran dari pelanggan tentu akan membantu meningkatkan kualitas produk dan layanan.

  • Buatlah narasi
BACA JUGA:   Dua Dampak Bahaya Pornografi di Dunia Digital

Dibandingkan penyampaian secara langsung, pelanggan lebih mudah memahami brand melalui cerita. Buatlah cerita yang menarik sehingga dapat diingat dengan mudah.

  • Adakan kompetisi dan games

Sebuah komunitas tidak perlu selalu berkaitan dengan hal-hal yang serius. Perlu juga memastikan agar komunitas yang dibangun dapat menghibur sehingga audiens yang bergabung juga akan semakin banyak. Adakan permainan-permainan menarik yang akan memotivasi anggota komunitas untuk berpartisipasi.

  • Adakan acara tertentu

Ketika ingin membuat komunitas di media sosial berkembang, perlu membuka diri, misalnya dengan mengadakan acara-acara tertentu. Salah satunya seperti acara peluncuran produk atau layanan baru, talk show, maupun meet and greet.

  • Gunakan jasa dari pihak lain

Membangun bisnis yang dikelola sendiri bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya, juga akan memerlukan bantuan dari pihak-pihak lain, seperti menggunakan jasa influencer yang akan memperkenalkan brand kepada para followersnya.

  • Promosi dari mulut ke mulut
BACA JUGA:   Meninggalkan Jejak Digital Yang Bertanggung Jawab

Hal paling efektif yang bisa dilakukan ialah melalui rekomendasi orang-orang terdekat. Karena terlepas dari seberapa aktif di platform online, Kamu tetap memerlukan review positif.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).