Platform media sosial (medsos) menjadi salah satu sumber referensi pecinta kuliner untuk menemukan menu makanan baru. Menurut Clarissa Putri, Key Opinion Leader, semakin banyak penikmat kuliner yang bermigrasi ke perangkat mobile demi mendapatkan informasi terkini seputar makanan.
“Menurut hasil riset terbaru Facebook bersama Accenture, dengan melibatkan 1.709 orang di Indonesia berusia 18 tahun ke atas, yang membeli produk makanan dalam tiga bulan terakhir hingga November 2018. Survei tersebut menemukan sebanyak 98%, orang di usia 18 hingga 34 tahun menemukan ide resep atau makanan baru dari platform media sosial,” ujarnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021).
Sebanyak 33%, lanjut dia, juga mengatakan ketika mereka menemukan produk di platform online, maka mereka akan mempertimbangkan untuk menggunakannya sebagai bahan resep makanan. Survei tersebut juga menyebutkan keinginan membeli makanan dipicu dari apa yang mereka lihat di platform digital.
Ditemukan sebanyak 51% orang di usia 18 hingga 34 tahun, mengatakan iklan Instagram dan Facebook membantu mereka untuk memilih produk yang harus dibeli. Bahkan sebanyak 84% orang di usia 18 hingga 34 tahun mengklaim mereka membeli produk makanan setelah melihat sebuah post di media sosial.
“Survei tersebut juga menemukan terdapat perubahan hubungan antara orang dengan makanan, dan menemukan tiga cara yang berpengaruh pada industri makanan saat ini. Seperti memahami perbedaan kebutuhan pelanggan, menciptakan konten yang mengajak konsumen untuk mengeksplor kuliner terkini, dan berinteraksi dengan pelanggan melalui cerita dalam bentuk visual,” ujarnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0