Melindungi Jejak Digital

Thursday, 12 August 21 Venue
teknologi registrasi digital dyandra muffest

Di dunia maya, ada jejak digital yang dikumpulkan oleh platform, dan juga jejak yang harus dilindungi, termasuk oleh pemilik data. Hal itu diungkapkan Bogi Tris Adhi Nugroho, Owner of Madani Enterprise, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (10/8/2021).

“Memang ada jejak digital yang diperlukan, tapi kita juga harus mengetahui jejak digital yang harus dilindungi,” ujar dia.

Bogi mengatakan, setiap pengguna internet harus memikirkan dengan baik apa yang hendak disebar di internet untuk mencegah penyalahgunaan jejak digital di kemudian hari. “Harus memiliki pemikiran untuk membagikan sesuatu yang baik tanpa menyebarkan informasi pribadi,” katanya.

BACA JUGA:   Simak Langkah Berjualan via WhatsApp Katalog

Menurutnya, jangan sampai jejak digital berdampak buruk untuk kita, keluarga kita, karena dunia digital sama dengan dunia nyata, apa yang kita lakukan akan berdampak. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk tidak mengunggah informasi sensitif seperti nomor KTP, PIN, kata sandi, alamat rumah, nomor telepon dan tanda tangan.

Bogi menuturkan, terdapat lima tips untuk menjaga keamanan jejak digital sekaligus memberikan dampak positif bagi pemilik data:

  • Pintar dalam menggunakan internet. Termasuk di dalamnya, yaitu memikirkan ulang apa yang akan diunggah ke media sosial agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
  • Pengguna harus waspada, terutama mengenai unggahan yang berpotensi membahayakan, salah satunya scam.
  • Pengguna harus kuat dalam hal keamanan. Pastikan membuat kata kunci yang kuat dan tidak membagikannya ke orang lain. Pengguna juga disarankan mengaktifkan verifikasi dua langkah, two-step verification, sehingga ketika ada aktivitas yang mencurigakan. Misalnya, masuk dari perangkat yang tidak biasa digunakan, Google akan mengirim kode keamanan tambahan.
  • Bijak berinternet, jangan mudah terpancing konten negatif, apalagi menyebarkannya.
  • Berani, yaitu berani bertanya kepada orang yang lebih paham atau mencari referensi lain ketika mendapatkan informasi yang diragukan kebenarannya.
BACA JUGA:   Ajarkan Aturan Digital pada Anak

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).