Indonesia memiliki keberagaman. Masyarakat Indonesia juga menggambarkan adanya multikulturalisme. Menurut Astini Kumalasari, Travel Blogger, bentuk budaya Indonesia pun beragam, dari praktik, produk, dan perspektif.
“Pada praktik ini mewakili pengetahuan terkait suatu budaya, seperti cara berpakaian dan cara berinteraksi. Produk ada yang bewujud dan tidak berwujud, seperti lukisan, tarian, karya sastra, dan sistem pendiidkan. Perspektif cenderung pada hal filosofis, seperti makna, sikap, nilai, keyakinan, dan gagasan,” tuturnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021).
Dari sekian banyaknya budaya tersebut, lanjut dia, membuktikan bahwa budaya Indonesia itu kaya. “Maka dari itu, ayo promosikan budaya yang ada di wilayah kita melalui ranah digital,” katanya.
Astini mengatakan, promosi dapat dimulai dengan mengenalkan ciri khas budaya yang dimiliki melalui platform yang tersedia di ranah digital. Indonesia, lanjut dia, memiliki peluang besar dalam mengembangkan indigenous experience tourism atau menyediakan paket wisata ke daerah atau wilayah tertentu.
“Dalam mempromosikan budaya di ruang digital, kita perlu menghadapi tantangannya,” kata dia. Di antaranya sejauh mana ruang digital mempertahankan keberagaman budaya saling menghargainya, kebebasan berpendapat di ruang digital harus berhati-hati, serta egosentris saat seseorang merasa kebudayaan mereka lebih baik dibanding kebudayaan lain.
Untuk menjawab dan mengatasi tantangan tersebut, menurut Astini, yang diperlukan adalah pemahaman terhadap budaya Indonesia dan budaya lainnya, serta kemampuan untuk mengapresiasi budaya yang berbeda. “Kita pun perlu memproduksi kebudayaan tersebut dalam beragam bentuk, misalnya artikel, foto, video, dan sebagainya untuk ditayangkan pada ruang digital.”
Astini mengatakan, kebudayaan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Negara yang telah menjadikan budaya sebagai salah satu penyokong ekonominya ialah Thailand.
Mereka menyadari bahwa memiliki warisan kekayaan yang besar, misalnya street food, thai boxing, kuil, lady boy, dan teknik bertani. Mereka mempromosikan budaya mereka melalui pariwisata dan sektor ini menyumbang lebih dari 50% dari pendapatan negara.
“Kalau dilihat di Indonesia juga memiliki kekayaan budaya. Terdapat 17 ribu pulau, 741 bahasa, 1300 suku etnis, dan 245 aliran kepercayaan dengan 6 agama resmi,” ujar Astini
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0