Mengatasi Ketidaknyamanan Akibat Ketergantungan Pada Internet

Wednesday, 13 October 21 Venue

Internet sudah menjadi candu baru masyarakat modern. Perkembangan teknologi mobile membuat internet hadir di hampir tiap sela ruang dan waktu hidup manusia.

“Aktivitas seperti cek email, Twitter, Facebook, atau sekadar baca berita online sudah menjadi semacam ritual mulai dari bangun tidur sampai kembali naik ke pembaringan,” kata Sandi Reza Fahmi, Content Creator dan Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).

Dia mengatakan, harus diakui banyak orang yang tidak nyaman beraktivitas tanpa membawa perangkat atau gawai berkoneksi internet. Entah itu ponsel atau tablet.

BACA JUGA:   Tips Dasar Membangun Toko Digital

Menurut Sandi, terdapat cara untuk mengatasi ketidaknyamanan hidup akibat ketergantungan pada internet. “Dengan menyediakan waktu khusus yang bebas dari teknologi (dalam keseharian). Itu akan menjadi kebiasaan baru,” ujar dia.

Untuk memulainya, kata dia, terdapat tiga cara. “Pertama, buatlah perubahan-perubahan kecil. Mulailah dengan target spesifik. Misalnya bikin kesepakatan dengan diri Anda sendiri untuk tidak mengecek email pada waktu tertentu, seperti akhir pecan,” tutur Sandi.

Kedua, lanjut dia, cari tahu apa alasan utama mengakses internet. Menurutnya, mengetahui apa fungsi internet yang paling dibutuhkan adalah cara efektif untuk mengurangi kecanduan.

BACA JUGA:   Sektor Industri Prioritas Indonesia

“Ketiga, jangan menghukum diri Anda sendiri. Memang akan sangat sukar untuk mengubah sebuah perilaku yang sudah lama mengakar,” kata dia.

Sandi mengatakan, berbeda dengan pecandu alkohol dan heroin, orang yang kecanduan internet tidak bisa hanya sekadar menghindari orang, tempat, atau hal-hal yang bisa memicunya mengakses internet. Internet ada di mana-mana. “Tidak ada cara lain selain disiplin dan berusaha lebih keras,” kata dia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Aman Tenang Gunakan Media Sosial

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).