Menjaga Adab dan Tata Krama di Dunia Maya

Wednesday, 06 October 21 Venue

Menjaga adab dan tata krama di dunia maya di era digital sama pentingnya dengan tata krama di dunia nyata. Karena memang kemajuan teknologi memunculkan tantangan baru dalam berinteraksi di dunia baru yang tak terbatas, namun tetap dengan manusia yang berhati dan perasaan.

“Karena itu, tetap menghormati warganet sama pentingnya dengan menghormati keluarga dan tetangga kita,” kata Sari Kusumaningrum, Presdir PT Juwita Bersinar Indonesia & Founder of The S media, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (05/10/2021).

Sari mengatakan, yang penting dipahami, baik bersilaturahmi di dunia maya maupun ketemu nyata di kelas kuliah, harus menjaga etika. Di dunia maya disebut sebagai netiket alias internet etiket. “Apa yang kita sampaikan di dunia nyata dan maya, mesti menjaga akhlakul kharimah, menjaga akhlak yang terpuji, dan kalau bisa menjadi insan kamil, teladan dan manfaat bagi orang sekitar,” kata dia.

BACA JUGA:   Raih Peluang Bisnis Digital

“Kalau tata krama itu dijaga Inshaa Allah kita selamat di dunia nyata maupun dunia maya, juga akhirat. Karena, keburukan yang kita tinggal di dunia maya disebut jejak digital akan abadi dan berdampak buruk buat kita di dunia nyata,” ujar dia.

Dia pun meminta agar tidak mudah mempercayai informasi yang banjir tanpa batas di internet. “Ingat, kalau televisi yang ratusan channel memunculkan banyak informasi kita di Indonesia dari 274 jutaan penduduk ada 170 jutaan warganet yang bisa punya beberapa akun, dan mereka tiap hari juga produksi postingan dan sebar konten, makin penting untuk kita budayakan saring dan checking informasi yang ada agar tetap menjadi warga berbudaya dan berkeadaban,” ujarnya.

BACA JUGA:   Ancaman Phising, Begini Cara Menghindarinya

Menurut dia, checking sebelum sharing itu kunci menjaga jejak digital tetap bagus dan tak merusak nama baik di masa depan. “Kalau belum mampu membuat konten yang bermanfaat, ya, menjadi penerus sharing konten orang, tapi mesti seleksi dulu apakah konten itu bermanfaat buat masyarakat, juga buat keluarga kita. Jangan karena sembarang sharing, kita malah dituduh penyebar informasi bohong.”

Sebelum nge-share, kata dia, selalu mengecek kebenaran infonya, penting tidaknya dan jaga agar tak berdampak hokum. “Kita bisa selalu jaga diri kita tetap beradab dalam interaksi sosial di dua dunia yang kita genggam di ponsel kita ini,” tutur Sari.

BACA JUGA:   Memanfaatkan Teknologi, Ini Ragam Modus Penipuan

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).