Saat ini terdapat 170 juta pengguna aktif berbagai platform media sosial (medsos) dengan rata-rata penggunaan 8 jam 52 menit setiap harinya. Masyarakat Indonesia termasuk yang paling aktif bermedia sosial.
Menurut Ibrahim Hanif, Key Opinion Leader, angka ini merupakan indikasi masyarakat Indonesia sudah familiar dengan perangkat digital. “Namun, tantangannya adalah bagaimana meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia,” katanya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (31/8/2021).
Literasi digital, kata dia, adalah basic skill yang diperlukan agar masyarakat makin cerdas membuat dan mengolah informasi yang beredar di dunia maya. Memiliki digital skills merupakan salah satu kunci peningkatan daya saing, tidak hanya bagi angkatan kerja, tetapi juga masyarakat umum.
Laporan Niagahoster Business Online Survey 2021 kepada klien pemilik bisnis Niagahoster mengungkapkan, 26,09% pemilik bisnis kesulitan menjalankan bisnis online karena persaingan ketat, dan 22,83% kurang pengetahuan digital marketing. “Pemilik bisnis yang belum menguasai digital skills akan mengalami kesulitan bersaing di era digital,” ujar Ibrahim.
Kompleksitas masyarakat Indonesia membuat proses pengembangan keterampilan (skill upgrading) menjadi tantangan pengembangan SDM Indonesia secara umum. Menurut survei IMD World Digital Competitiveness tahun 2019, daya saing Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara. Angka ini termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.
Untuk mendorong transformasi digital secara nasional, lanjut dia, diperlukan dorongan dari dua arah: pemerintah dan swasta, serta masyarakat. “Pemerintah dibantu sektor swasta perlu menciptakan ekosistem digital yang lebih maju dari sisi infrastruktur dan kebijakan, di sisi lain masyarakat perlu secara aktif beradaptasi,” kata dia.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0