Momok dari penyebaran berita bohong atau hoaks tak ubahnya seperti peredaran narkotika dan pornografi. Bila dibiarkan, kata Iwan Kenrianto, Founder YukBisnis Kost, berita hoaks bisa membahayakan dan merugikan masyarakat.
“Hoaks itu pembunuhan karakter,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021).
Menurutnya, hoaks berbeda dengan kritik. “Kalau kritik silakan, tapi kalau hoaks saya anti, karena merupakan manipulasi, kecurangan, yang dapat menjatuhkan orang lain,” kata Iwan.
Hoaks, kata dia, merupakan tindakan kriminal di wilayah cyber. Hoaks disebut hadir dari sikap mental yang mengesampingkan integritas, terutama hoaks yang muncul mengatasnamakan agama.
“Saya khawatir hoaks ini dimanfaatkan oleh orang yang ingin merusak orang lain, apalagi ada yang bawa-bawa agama. Di situlah jahatnya,” katanya.
Hoaks menjadi berbahaya apabila disebarkan terus-menerus karena akan membuat orang yang awalnya sangsi menjadi percaya. “Kami tegas menyatakan perang terhadap hoaks. Karena banyak orang yang tertipu karena hoaks. Kita harus galakkan gerakan tahan jempol,” ujar Iwan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, tantangan di ruang digital saat ini semakin besar. Berbagai konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital.
“Semua itu perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Presiden saat membuka Program Literasi Digital Nasional, beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden Joko Widodo, kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif. “Banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” katanya.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0