Pentingnya Jejak Digital, Begini Cara Menjaganya

Thursday, 11 November 21 Venue

Segala hal yang terjadi di dunia maya memiliki trek digital atau yang lebih dikenal dengan jejak digital. Menurut Stephanie Olivia, Tenaga Ahli DPR RI, jejak dari semua data digital, baik dokumen maupun akun digital disebut jejak digital.

“Jejak digital dapat tersedia baik bagi data digital yang disimpan di komputer maupun yang disimpan secara online,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya, terdapat dua jenis jejak digital. Pertama, jejak digital pasif. Jejak digital pasif biasanya tidak ada tindakan yang dilakukan, seperti terekamnya alamat IP, riwayat pencarian, dan lokasi. Kedua, jejak digital aktif. Untuk jejak digital aktif adalah segala jejak digital yang tercipta atas peran aktif si pengguna. Contohnya seperti unggahan media sosial, mengisi formulir daring, mengirim surel, dan lainnya.

BACA JUGA:   Agar Tak Terpuruk, Atur Keuangan di Era New Normal

“Jejak digital ini diibaratkan bom waktu yang siap meledak kapan saja,” kata Stephanie. Dia mengatakan, sebaiknya lebih bijak dalam mengunggah atau menuliskan sesuatu di media sosial. “Ketika meninggalkan jejak digital yang buruk, maka hal itu akan merugikan diri sendiri jika sewaktu-waktu dilacak,” ujarnya.

Melihat pentingnya jejak digital ini, Stephanie mengatakan, terdapat beberapa cara untuk dapat menjaga jejak digital tetap bersih, di antaranya:

  • Memeriksa jejak digital

Cari diri sendiri di situs pencarian untuk mengecek seperti apa jejak digital. Apabila terdapat jejak digital yang kurang baik, sebaiknya segera hapus atau sembunyikan agar orang lain tidak dapat melihatnya.

  • Bijak sebelum menulis
BACA JUGA:   Gunakan Digital Payment, Ini Kelebihannya

Beberapa hal yang tampil dalam internet bukan hanya sekadar informasi tentang diri sendiri, tetapi cara berperilaku juga kerap terekam secara otomatis dalam internet. Pada intinya, jejak digital adalah sebuah hal yang sangat penting karena dunia maya bisa mencerminkan sikap dan perilaku di dunia nyata. Jadi, sebisa mungkin jangan mengunggah dan menulis hal aneh di internet dan media sosial.

  • Perhatikan perangkat mobile

Ponsel atau tablet merupakan perangkat yang memberikan akses langsung terhadap diri sendiri secara pribadi. Pelajari aturan privasi di dalam perangkat tersebut kemudian pastikan untuk tidak mengizinkan aplikasi yang akan menarik data pribadi tanpa sepengetahuan diri sendiri.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Digital Branding, Poin Penting Perkembangan Bisnis

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).