Konten personal branding di media sosial perlu dibuat dengan strategi yang tepat. Menurut Sukma Ningrum, Content Creator, jika saat ini ingin bikin konten untuk membangun personal branding, maka disarankan pahami dulu cara membuat konten untuk personal branding yang menarik sehingga dapat meningkatkan citra diri di mata publik.
Personal branding, kata Sukma, adalah proses untuk mempromosikan diri sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan kepada khalayak umum. “Personal branding berguna untuk membentuk kepercayaan publik dan menjaring koneksi yang potensial,” kata Key Opinion Leader itu, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (10/11/2021).
Menurut Sukma, terdapat 7 (tujuh) tips membuat konten yang akan membantu mempromosikan dan meningkatkan pencitraan pribadi atau personal branding, di antaranya:
- Tentukan Citra Diri dan Target Audiens
Menentukan citra diri yang spesifik sangat penting agar dapat fokus ketika membuat konten branding. Pilihlah citra diri yang paling sesuai dengan keahlian dan minat untuk ditampilkan. Selain itu, sesuaikan juga target audiens dengan citra diri yang dipilih.
- Beri Ciri Khas pada Konten
Belajarlah dari konten-konten selebritas di media sosial yang berhasil membangun citra diri mereka. Pada umumnya, konten branding yang sukses memiliki ciri khas dan unik, yang berbeda untuk masing-masing pribadi. Ciri khas ini akan menjadi identitas konten tersebut. Sematkan logo khusus pada konten sebagai identitas yang membedakan dengan konten orang lain. Selain itu, penggunaan background, desain, warna, dan elemen lain secara berulang, sangat berguna untuk membangun ingatan positif pada audiens yang melihat konten tersebut.
- Atur Jadwal Publikasi
Jadwal publikasi konten perlu diatur sedemikian rupa untuk membangun personal branding yang efektif. Hal ini penting karena audiens bisa menghafal setiap hari apa atau jam berapa Anda akan mempublikasikan konten baru. Tentu ini sangat baik agar konten tepat sasaran. Mengatur jadwal publikasi dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi khusus, misalnya menggunakan Hootsuite, SocialPilot, Sendible, dan sebagainya. Selain untuk dikenal audiens, mengatur jadwal publikasi juga dapat menarik algoritma platform media sosial untuk merekomendasikan konten Anda.
4. Storytelling untuk Personal Branding
Alih-alih membuat konten yang monoton, lakukan storytelling untuk personal branding. Storytelling adalah kegiatan menceritakan sesuatu secara menarik dan mengundang rasa penasaran kepada audiens. Kemampuan storytelling untuk personal branding perlu dilatih sehingga orang lain antusias menyimak cerita Anda. Cerita yang membosankan tentu akan ditinggalkan.
5. Call to Action
Call to action atau ajakan untuk bertindak dapat berupa ajakan kepada audiens untuk like, share, follow, subscribe, atau ikut berkomentar. Anda dapat melakukan call to action pada pertengahan atau akhir konten. Anda juga bisa melakukan call to action pada deskripsi konten.
- Tingkatkan Interaksi
Semakin banyak interaksi yang terjadi dapat menjadi indikasi bahwa konten Anda semakin mendapat perhatian publik. Sebaiknya Anda meningkatkan interaksi konten dengan turut menanggapi reaksi dari audiens. Anda juga dapat turut membagikan konten Anda di media sosial lainnya serta ikut membangun diskusi di kolom komentar.
- Konsisten
Konsisten dalam membuat konten personal branding, termasuk konsisten dengan niche yang ditentukan, konsisten dengan identitas yang dipilih, serta konsisten dengan jadwal publikasi. Kebanyakan orang mudah untuk memulai, namun merasa kesulitan konsisten. Inilah salah satu tantangan yang perlu Anda taklukkan. Usahakan tetap konsisten dengan strategi yang telah ditetapkan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0