Pandemi Covid-19 membuat aktivitas internet anak menjadi lebih sering dari sebelumnya, bahkan anak kini memiliki gawai untuk bisa mengakses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penggunaan internet pada anak menurut Ervita Delima Sari, Sosial Media Specialist PT Pos Indonesia tentu harus ada batasannya, untuk mencegah hal negatif internet di samping mengambil manfaatnya.
“Peran orangtua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet pada anak sangatlah penting. Perlu adanya hubungan yang berkualitas dan penuh kasih sayang antara orangtua dan anak untuk membentengi anak dari paparan negatif internet, kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (05/11/2021).
Menurut dia, hal tersebut bisa dibangun melalui komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua, serta membiarkan anak untuk bisa mengemukakan pendapatnya.
Ervita menuturkan, orangtua perlu melek digital, termasuk mengetahui cara mengatur parental control dan fitur proxy (VPN). “Orangtua perlu menjadi role model atau contoh bagi anak dalam pemakaian internet yang sehat,” ujar dia.
“Bila orangtua melarang anak memakai gawai di ruang tidur dan ruang keluarga, maka orangtua harus melakukan hal yang sama,” tambah dia.
Begitu juga menempatkan meja makan sebagai tempat orangtua bekerja sibuk dengan laptopnya, sementara anak dengan gawainya. Orangtua dan anak mesti memiliki kesepakatan tertentu agar penggunaan internet menjadi aman dan nyaman.
“Rasanya di zaman sekarang enggak bisa seperti zaman dulu, anak bila diberi tahu orangtua akan diam. Makanya yang paling efektif untuk kemamanan internet anak adalah dengan menjadi contoh,” tuturnya.
Orangtua, kata Ervita, dapat menjadikan waktu komunikasi sebagai sarana edukasi, yakni dengan cara menjadi teman yang asik bagi anak. Lalu di sela-sela waktu bersama, sempatkan memberi pengetahuan mengenai bahaya predator anak di internet, ujaran kebencian, dan cyberbullying.
“Selanjutnya orangtua juga perlu menemani anak saat mengakses internet sambil memberikan edukasi situs mana yang berguna dan bermanfaat,” ujar Ervita.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0