Teknologi yang berkembang pesat menyebabkan para milenial lebih cepat mengetahui dan menyerap informasi melalui internet. Informasi ini tentu mempengaruhi keinginan untuk dapat memiliki, mencoba atau merasakan hal-hal yang serupa, sesuai dengan informasi yang didapatkan.
“Pengalaman digital itu berefek menjadikan para milenial menjadi lebih konsumtif daripada generasi sebelumnya,” ujar Diah Reni Anggraeni, Lecturer at Binus University Hotel Management, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (16/8/2021).
Dia mencontohkan, ketika barang baru diluncurkan generasi milenial cepat memperoleh informasi terkait barang baru. “Otomatis rasa ingin memiliki muncul,” ujar dia.
Keinginan konsumtif, kata dia, tidak melulu dipengaruhi faktor teknologi. Ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi milenial dalam berperilaku konsumtif. Teman sepermainan ataupun orang-orang di sekitar juga turut mempengaruhi. “Ketika seseorang di dalam suatu lingkup sosial membeli suatu barang tertentu di situs tertentu, akan mendorong orang lain sesama anggota untuk membeli barang yang sama di situs yang sama pula.”
Menurut Diah, satu orang ada yang belanja di suatu situs pasti akan menyebarkan ke teman yang lain. “Lalu yang lain juga akan ikut membeli di situs tersebut,” katanya.
Hidup di era dunia digital, lanjutnya, membuat manusia menghabiskan waktu memperhatikan keseharian orang lain di dunia maya. Faktor itu akan memicu keinginan untuk menjadi seperti orang yang sering diamati. Sosok influencer atau sosok yang mempengaruhi bisa juga menjadikan milenial lebih konsumtif.
“Saat ini setiap hari kita melihat hidup orang lain, dia pakai apa, cara pakainya gimana, beli di mana, pergi ke mana. Lalu menyebabkan kita untuk ikut memiliki hal-hal yang sama seperti orang itu, Seperti ikut membeli baju yang sama atau juga pergi ke tempat yang sama,” tuturnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0