Perlunya Tata Krama di Dunia Digital

Friday, 09 July 21 Venue

Dalam dunia digital yang amat penting dipegang dan diterapkan adalah tata krama. Karena meskipun di dunia digital para pengguna tak bertatap muka tapi interaksi sosial tetap jalan dan memiliki aturan.

“Kita semua pakai internet dan sosial media (sosmed) jadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kita harus tahu tata krama di sosmed, meskipun tidak bertatap muka tapi kan tetep berinteraksi, semua ada aturannya,” kata Herry Darmawan, Entrepreneur dan Parktisi Teknologi & Direktur PT. Axelerasi Bhinneka Teknologi dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (8/7/2021).

Menurutnya, tak hanya tata karma namun juga tata Bahasa. “Kadang-kadang apa yang kita tulis di medsos itu juga menentukan pribadi kita,” ujar dia.

BACA JUGA:   Internet dan Dampak Positifnya

Herry mengatakan, terkadang banyak orang tidak menyadari, di dunia nyata ingin terlihat sebagai orang yang baik tetapi saat di dunia maya menjadi berubah dan terlihat pribadi yang sebenarnya. “In the real life kita berusaha jadi orang yang terlihat baik, saat online kita pakai fake account atau akun palsu dan terlihatlah pribadi yang sebenarnya. Jadi seperti di dunia nyata, kita juga harus menerapkan etika tata bahasa yang sopan,” ujarnya.

Harry menuturkan, saat mengirim pesan ke atasan, pasti memilih kalimat sopan yang tepat dan memilih waktunya agar tidak mengganggu. Itu aturan tata karma sederhana yang berlaku di masyarakat. Pemilihan kata yang tepat dan tata krama ini juga harus diterapkan dalam bermedia sosial. Karena tata krama ini sangat penting diajarkan orangtua kepada anak-anaknya.

BACA JUGA:   Perilaku Konsumtif Milenial di Era Digital

“Alangkah baiknya sadar diri bertata bahasa agar berdampak baik terhadap orang lain. Penting juga menerapkan aturan di kehidupan sehari hari saat kita di dunia medsos,” katanya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Memanfaatkan Internet Untuk Menjual Produk Ke Luar Negeri

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).