Ragam Aksi Hentikan Pelecehan Seksual

Wednesday, 18 August 21 Venue

Pelecehan seksual sering membuat korban merasa tidak berdaya. Kasus ini banyak terjadi di tempat publik, khususnya di tempat kerja.

“Banyak korban yang mengatakan tidak ada yang bisa dilakukan dengan pelecehan tersebut. Jadi, mereka biasanya hanya mencoba menenangkan diri dan mentolerir peristiwa tersebut,” kata Tetty Kadi, Artis Senior dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (16/8/2021).

Sesungguhnya, lanjut Tetty, banyak aksi yang dapat dilakukan korban untuk menghentikan masalah tersebut, termasuk tindakan tidak resmi di tempat kerja dan langkah-langkah formal, seperti mengajukan gugatan terhadap pihak-pihak yang bertanggungjawab. Berikut ragam aksi yang bisa dilakukan jika mengalami pelecehan seksual.

  • Berbicara secara terus terang.

Dalam banyak kasus pelecehan seksual, terutama yang melibatkan lingkungan kerja, pelaku biasanya tidak menyadari bahwa perilaku mereka adalah ofensif. Jika Anda adalah korban pelecehan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membiarkan pihak yang bersalah tahu bahwa Anda menemukan perilaku mereka sebagai perilaku ofensif. Dalam banyak kasus ini dapat menyelesaikan masalah. Jika hal ini tidak menyelesaikan masalah, setidaknya pelaku tahu bahwa Anda merasa perilakunya sangat menganggu.

  • Memberi tahu pelaku untuk berhenti.
BACA JUGA:   Jangan Sampai Milenial Menjadi Generasi Hoaks

Anda dapat mencoba untuk memberitahu pelaku untuk berhenti, meskipun hal ini mungkin sulit. Katakan dengan jelas Anda ingin pelaku berhenti melakukan pelecehan seksual kepada Anda. Ini juga langkah penting jika kemudian memutuskan mengambil tindakan yang lebih formal kepada peleceh. Jika pelaku mengabaikan permintaan lisan untuk berhenti, atau jika Anda merasa tidak nyaman bertatap muka dengan pelaku, tulislah surat singkat. Jika Anda khawatir akan keselamatan pribadi atau takut pelaku berperilaku tambah parah, maka laporkan ke atasan Anda segera.

  • Mendokumentasikan perilaku pelecehan.
BACA JUGA:   Waspadai Kecanduan Media Sosial, Begini Cara Mengatasinya

Sangat penting untuk mendokumentasikan apa yang terjadi pada Anda, dan apa yang Anda lakukan untuk mencoba menghentikannya. Anda harus memiliki bukti yang cukup untuk dapat melaporkannya ke penyidik perusahaan, instansi pemerintah, atau pengadilan. Mulailah dengan mengumpulkan bukti sedetail mungkin mengenai pelecehan. Pastikan untuk menyimpan surat, foto, kartu, atau pesan melecehkan yang Anda terima.

  • Memproses ke pengadilan.

Jika lembaga pemerintah mengeluarkan surat hak untuk menuntut, Anda dapat membawa gugatan perdata atas cedera yang Anda derita akibat pelecehan seksual. Anda tidak perlu menunjukkan luka fisik. Cedera yang paling umum dalam kasus pelecehan seksual adalah luka emosional yang diderita korban.

BACA JUGA:   Pentingnya Menerapkan Internet Sehat

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).