TIK Semakin Canggih, Begini Dampak Positifnya

Saturday, 02 October 21 Venue

Perkembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) berjalan semakin pesat. Saat ini sudah banyak hal yang bisa kita lakukan dengan sangat mudah dan praktis tanpa harus membuang banyak waktu.

“Hanya berbekal satu alat canggih, yakni smartphone atau ponsel pintar, kini kita sudah bisa melakukan banyak hal,” kata Moch. Imron, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (1/10/2021).

Imron mengatakan, mulai dari memanfaatnya sebagai media komunikasi, menggunakannya untuk mencari informasi lewat internet, bahkan digunakan untuk mendapat berbagai layanan dari instansi tertentu. “dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih di Indonesia tersebut dinilai membawa banyak hal positif.”

BACA JUGA:   Pandemi Tak Menghambat Musisi Berkarya

Saat ini, lanjut dia, sudah banyak layanan yang bisa diakses secara digital lewat jarak jauh. Misalnya saja memanfaatkan layanan e-commerce untuk berbelanja secara online, layanan tiket hotel/transportasi online, ataupun layanan online lainnya yang bisa masyarakat manfaatkan dengan sebaik mungkin.

Imron mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih di era digital saat ini dapat menghasilkan dampak-dampak positif, di antaranya:

  • Memberi kemudahan untuk mendapatkan layanan tertentu lewat jarak jauh, misalnya berbelanja online, pesan tiket kereta online, dll.
  • Menghemat waktu, bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
  • Kemudahan untuk mencari dan mendapat informasi lewat akses internet.
  • Dapat dijadikan sarana hiburan, misalnya mengakses sosial media ataupun streaming film dan musik.
BACA JUGA:   Rentetan Kasus Kebocoran Data Sepanjang Tahun 2020

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).