Perkembangan teknologi di situasi Pandemi Covid-19 membuat mengasuh anak menjadi penuh tantangan. Pasalnya, kata Mutiara Allefty Octavina, Ex BRI KC SBY Kusuma Bangsa, kehidupan di masa pandemi banyak mengedepankan aktivitas online dibandingkan offline.
“Dengan berkembangnya teknologi, kita harus membentengi anak-anak dengan ilmu pengetahuan yang baik dan benar,” ujarnya dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin (27/9/2021).
Menurut Mutiara, yang bisa orangtua implementasikan pada anak di era digital ini, yakni menunjukkan konten sesuai dengan usia anak. Orangtua bisa menggunakan fitur safe search untuk memfilter konten eksplisit. Kemudian, terdapat fitur family link dan parental control sebagai pengawasan jarak jauh dan pembatasan waktu penggunaan gawai pada anak.
“Apabila kita sudah mengerti, memahami tentang dunia digital dan bisa mengedukasikan kepada anak. Maka anak itu masih bisa dikontrol dalam ranah dan lingkungan yang baik,” tuturnya.
Tips lain yang bisa dilakukan orangtua yakni memperbolehkan bermain gawai di ruang terbuka. Namun, hal terpenting ialah orangtua harus memberikan contoh yang baik kepada anak dalam penggunaan gawai.
Orangtua juga perlu menjalin komunikasi secara dua arah dengan anak. Komunikasi sangat penting dan berdampak terutama pada hubungan orangtua dan anak, hal ini agar anak terbuka dan senang bercerita termasuk jika anak merasakan hal negatif.
Kemudian, memberikan batasan waktu untuk menghindari kecanduan, serta membuat kesepakatan yang telah didiskusikan bersama orangtua dan anak dan juga konsekuensinya. Sebaiknya, orangtua tidak membiarkan anak memegang gawai tanpa pengawasan orangtua. Selain itu, buat aktivitas fisik dan ajak anak bermain permainan yang edukatif agar tidak terpapar layar gadget secara terus menerus.
Dia mengimbau, manfaatkan fitur perlindungan teknologi dengan menggunakan software dan antivirus terbaru, serta mengaktifkan fitur privasi. “Orangtua juga harus mengajarkan anak cara melindungi informasi pribadinya, terutama dari orang yang tidak dikenal. Ajarkan juga anak untuk tetap berperilaku baik di dunia digital,” kata Mutiara.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0