Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar Literasi Digital untuk wilayah Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Bangkalan, Kamis (10/6/2021).
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.
“Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian. Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar, seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital,” ujar Presiden Joko Widodo saat membuka program Literasi Digital Nasional.
Zhavira Ayu Ratri Aldania, Ketua Umum HIPMI Bangkalan, mengungkapkan, pemanfaatan aspek digital untuk pengembangan usaha adalah dengan mempromosikan produk untuk meningkatkan penjualan. Saat pandemi ini para pelaku usaha dituntut untuk bertransformasi digital karena tidak bisa bertemu langsung dengan pelanggan.
Selain itu, alasan usaha harus go digital karena potensi pasar digital Indonesia sangat besar. Karena dengan go online dapat menjangkau pasar yang sangat luas di seluruh Indonesia, dan biaya operasional lebih rendah.
“Selain itu, biaya pemasaran yang fleksibel dan rendah. Dengan go online, Anda dapat mengatur biaya pemasaran berdasarkan kebutuhan,” terangnya.
Menurut Zhavira, serangan pandemi memaksa para pelaku yang belum mengenal digital untuk belajar mengenal dan mulai memasarkan produk secara online. Mereka juga mulai belajar bergabung dalam platform digital seperti Shoppe atau Tokopedia.
“Selain menggunakan e-commerce dan juga marketplace yang ada sekarang, kita juga bisa memanfaatkan pelanggan sebagai intel dalam berbisnis. Karena setiap perkembangan bisnis apa pun itu, pelangganlah yang lebih tahu perkembangannya. Langkah tersebut ternyata mampu menggeliatkan kembali usaha mereka, bahkan sebagian mampu meningkatkan usaha,” ujarnya.
Hal ini bukan dilakukan hanya pelaku usaha kecil, tapi juga perusahaan besar. Misalnya, McDonald’s (MCD) bekerja sama dengan boyband Korea BTS untuk membuat khusus satu paket menu.
“Menu tersebut akhirnya hadir di Indonesia dan akhirnya MCD diserbu masyarakat untuk membeli. Efeknya media sosial pada saat itu banyak yang mengunggah paket tersebut dan menjadi trending. Ini efek dari dunia digital,” ujarnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bekerja sama dengan Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0